BIMATA.ID, JAKARTA- Satu per satu negara ASEAN sudah resmi mengumumkan masuk jurang resesi seperti Singapura, Filipina, Malaysia hingga yang terakhir Thailand. Indonesia juga tidak terlepas dari ancaman resesi tersebut.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan resesi di Indonesia bukan ancaman belaka, tetapi nyata dan kemungkinan akan terjadi.
“Kemarin Bu Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi kita akan minus 1,1-0,2%. Itu artinya kita turun di 2020, itu menunjukkan satu kondisi yang resesi. Jadi resesi tinggal tunggu waktu saja,” kata Tauhid.
Pemerintah harus cepat tangani pandemi dan menggelontorkan bantuan sosial kepada masyarakat terbawah agar dapat mendorong konsumsi rumah tangga.
“Secepatnya pemerintah harus menangani pandemi ini secara serius lagi agar dipastikan pandemi ini cepat berakhir sampai akhir tahun 2020. Trennya harus turun, kalau lihat hari ini ketidakpastian pandemi membuat konsumsi turun dan konsumsi pada akhirnya mempengaruhi kondisi pertumbuhan ekonomi dan akhirnya kita memang resesi yang lebih dalam. Kita khawatir justru memang lebih dalam,” ucapnya.