BeritaEkonomiNasionalOpiniPertanian

Hidupnya Pertanian Adalah Hidupnya Generasi Milenial

BIMATA.ID, JAKARTA- Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) hidupnya pertanian adalah hidupnya bangsa termasuk generasi milenial.

“Hari ini kita bicara pertanian yang maju mandiri dan modern. Saat ini kita dihadapkan dengan paradigma baru, yaitu cloud digital. Punya anak milenial yang bisa hubungkan awan digital dengan pertanian maka dunia dalam genggaman,” ujar Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menyampaikan saat ini start-up pertanian semakin bertambah dan meningkat, membuktikan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang punya peluang besar.

“Generasi milenial saat ini semakin cerdas dalam mencari peluang bisnis mereka yang telah terjun dan mencintai dunia pertanian akan makin menguasai bagaimana mengembangkan pertanian mulai dari hulu sampai hilirnya menjadi peluang bisnis,” tegas Dedi.

Mengawali pembicaraan, pria berkumis dan pernah mendalami tentang persapian di New Zeland Faiq Rizal mengatakan.

Usaha penggemukkan 60-70% dari seluruh biaya produksi tersedot untuk penyediaan pakan, oleh karena itu dipandang perlu untuk mencari bahan pakan pengganti yang mempunyai nilai gizi yang sama dengan yang biasa digunakan.

Faiq Rizal menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pakan ternak sapi yaitu : 1) Bahan pakan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, 2). Ketersediaan bahan pakan  selalu tersedia, terutama disekitar lingkungan peternak, 3). Kualitas gizi bahan pakan sesuai dengan kebutuhan ternak, 4). Harga bahan pakan relatif tidak mahal.

Kebutuhan hijauan akan semakin banyak sesuai dengan bertambahnya jumlah populasi sapi yang dimiliki. Kendala utama penyediaan hijauan pakan untuk ternak adalah ketersediaan yang tidak tetap sepanjang tahun. Pada saat musim penghujan produksi hijauan pakan ternak akan melimpah, sebaliknya saat musim kemarau tingkat produksinya akan rendah bahkan tidak berproduksi sama sekali.

Untuk mengantisipasi kebutuhan pakan hijauan ternak Faiq Rizal, petani milenial yang juga Ketua kelompok peternak sapi perah Tani Luhur Desa Sukosari Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang kemudian menyiapkan lahan seluas 5 Ha melalui proses sewa dengan harga 7.5 jt/ tahun. Lahan tersebut ditanami dengan pakan hijauan ternak seperti rumput gajah, odot, gamal dan lain-lain.

Lebih lanjut Faiq mengatakan bahwa sengaja lahan ini ditanami dengan beberapa komoditas pakan hijauan termak sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas dirinya dalam hal pakan hijauan ternak. Sebagai contoh, rumput gajah toleran terhadap berbagai macam jenis tanah.

Rumput gajah dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi, yang tahan terhadap lingkungan sedang, serta curah hujan yang cukup, suka dengan tanah lempung yang subur, tetapi tidak tahan terhadap genangan. Rumput gajah merupakan sumber serat kasar dan energi. Kandungan serat kasarnya 34,2% dan protein 10,2%.

Sedangkan rumput odot termasuk rumput unggul mempunyai produksi yang cukup tinggi. Selain  menghasilkan banyak anakan, mempunyai akar kuat, batang yang tidak keras dan mempunyai ruas-ruas daun yang banyak serta struktur daun yang muda sehingga sangat disukai oleh ternak.

Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, mengatakan fokus dan konsisten untuk bisa menjadi entrepreneur sukses memang tidak mudah. Perlu waktu yang cukup lama, serta tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena para generasi milenial perlu mental baja dan pantang menyerah.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close