Politik

Sejarah, Gerindra Partai Pertama Yang Gelar Kongres Secara Virtual

BIMATA.ID,  JAKARTA– Partai Gerindra mencatat sejarah dengan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) secara virtual. Dimana peserta kongres sebahagian hadir secara fisik dan sebahagian lagi hadir melalui virtual.

Pantauan Bimata.id semua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Se Indonesia dari 34 Provinsi serta anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten hadir secara virtual pada pelaksanaan kongres partai berlambang kepala burung Garuda ini.

Kemudian peserta yang hadir secara fisik melalui proses protokoler kesehatan yang ketat diaman sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan Swab Tes dannpada hari H Sabtu 8 Agustus kembali dilakukan rapid Tes.

Menurut juru Bicara Dewan Pembina Partai Gerindra, Dahnil Anzhar Simanjuntak bahwa Partai Gerindra menjadi partai pertama yang menggelar kongres secara virtual di tengah pandemi.

“Jadi kalau kami boleh sebutkan, maka Partai Gerindra adalah partai pertama yg melakukan kongres secara virtual. Sayangnya kami belum mengajukan museum of record (ke Museum Rekor Indonesia atau MURI),” kata Dahnil di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Menindaklanjuti hal tersebut, dirinya mengaku akan mengkomunikasikan hal itu ke pendiri MURI Jaya Suprana. Dahnil menilai, kongres yang digelar Partai Gerindra hari ini belum pernah dilakukan partai mana pun.

“Kalau rakernas ada, kongres belum ada. Yang jelas kami merasa pantas untuk dapat museum of the record. Nanti kami komunikasi dengan Pak Jaya Suprana,” ujarnya.

Partai Gerindra menggelar kongres luar biasa (KLB) sejak Sabtu pagi. Kongres hanya diikuti pengurus DPP dan ketua DPD yang berjumlah sekitar 100 orang. Dahnil mengatakan, sebelumnya para peserta kongres dilakukan swab test di Kantor DPP Partai Gerindra.

“Alhamdulilah tidak ada dari unsur DPD yang ikut tes swab itu hasilnya posititf. Semuanya negatif,” ungkapnya.

Dahnil juga menjelaskan alasan kongres hari ini diberi nama kongres luar biasa lantaran kongres digelar dalam suasana luar biasa.

“Jadi harus diperjelas ini karena ada yang menerjemahkan karena faktor organisatoris, bukan,” tegasnya.

Usman

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close