BIMATA.ID, JAKARTA- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan memulihkan ekonomi Indonesia sangat berat. Apalagi terhindar dari resesi ekonomi tahun ini. Semua tergantung dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Resesi itu definisinya itu kalau dua kuartal berturut-turut yaitu pertumbuhan year on yearnya itu negatif. Kita di kuartal kedua negatif 5,32 persen. Jadi kalau tidak ingin negatif maka pada kuartal ketiga harus dipulihkan. Memulihkan ekonomi itu sangat berat sekali,” ujar Sri Mulyani.
Ia mengucapkan memulihkan ekonomi Indonesia harus menggenjot daya konsumsi dan investasi. Kedua sektor ini penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi.
“Dua variabel yaitu investasi dan konsumsi itu harus dipulihkan karena kedua sektor ini menyumbang besar pertumbuhan ekonomi Indonesia sebanyak 90 persen,” katanya.
Koordinasi kebijakan fiskal moneter akan terus dijaga untuk bisa menciptakan lingkungan kondusif bagi pertumbuhan dan pemulihan ekonomi, serta dapat menciptakan stabilitas terutama pada instrumen-instrumen penting seperti surat berharga negara pasar saham maupun nilai tukar.
“Burden sharing antara fiskal dan moneter yang selama ini sudah memberikan confidence dan cukup memberikan kontribusi terhadap sentimen positif di pasar surat berharga negara. Akan tetap kita jaga kredibilitasnya pada tahun depan dengan pemahaman situasi ini sangat eksepsional namun kita tetap hati-hati untuk membangun fundamental dan kembali kepada track pertumbuhan ekonomi yang sehat,” ujarnya.