Bimata

Edhy Prabowo Minta Produksi Udang Ditingkatkan

BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI), Edhy Prabowo, mendorong agar produksi udang di Indonesia dapat ditingkatkan. Pasalnya, produksi udang di tanah air dalam setahun belum mencapai 1 juta ton, sedangkan kebutuhan dunia sampai 13 juta ton.

“Ini potensi yang besar. Di masa pandemi udang dengan ukuran 100 ekor per Kg menuju Rp 50.000, lebih mahal Rp 20.000 dibanding harga sebelum Covid,” ucapnya, dalam Soft Launching Pasar Laut Indonesia dan Sistem Resi Gudang Perikanan secara virtual, Rabu (19/8/2020).

Edhy menyampaikan, saat pandemi, KKP RI tidak menghentikan sedikit pun produksi udang. Sebab, pasar udang di dalam belum dikapitalisasi oleh pelaku usaha dalam negeri.

“Potensi udang di Indonesia masih terbuka lebar, namun masih diperlukan budidaya udang dengan baik agar produksi udang meningkat,” urainya.

Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menjelaskan, salah satu penyebab tidak berkembang udang di Indonesia, dikarenakan pembudidaya masih dihantui resiko budidaya udang, seperti tentang penyakit.

“Berbeda dengan ikan, udang mengalami 7 kali ganti kulit yang menyebabkan tambak mudah kotor, sehingga banyak yang khawatir akan kesehatan dari udang tersebut jika dikonsumsi,” jelasnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Edhy sudah membentuk Gugus Tugas yang bertujuan untuk mengamankan dan mengawasi pengelolaan tambak, terutama dari budidaya udang.

“Memang benar tidak mudah budidaya udang, tapi juga tidak sulit, karena ada mekanismenya, ada teknologinya, karena udang dengan ikan lele beda,” pungkasnya.

[MBN]

Exit mobile version