BIMATA.ID, Jakarta- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan ada penambahan jumlah pasien covid-19 yang sembuh sebanyak 1.072 orang.
“Dengan demikian angka pasien sembuh dari Corona Covid-19 adalah 26.667 orang,” ujar Yurianto melalui konferensi pers daring di Graha BNPB Jakarta, Kamis (2/7/2020).
Sedangkan angka penambahan kasus positif pada hari ini ada 1.624 orang. Jadi, total akumulatif hingga saat ini, sebanyak 59.394 orang terkonfirmasi positif Corona Covid-19.
Kemudian, penambahan pasien meninggal dunia ada 53 orang pada hari ini. Sehingga, total akumulatif sampai saat ini, ada 2.987 pasien Corona Covid-19 meninggal dunia.
Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Rabu, 1 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
Pasar dan KRL Jadi Penyumbang Angka Tertinggi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi diperpanjang hingga 14 hari ke depan atau hingga 16 Juli 2020.
Masa transisi kali ini, Pemprov memberi pengetatan pengawasan di dua tempat yakni pasar dan Kereta Rel Listik (KRL). Menurut dia, dua area ini menyumbang angka positif Covid-19 tinggi.
Tak tanggung-tanggung, pihaknya bersama TNI, Polri dan ASN DKI akan terjun langsung mengawasi kedua tempat tersebut.
“Ke depan, unsur TNI, polisi, ASN, akan diterjunkan untuk mengawasi secara ketat pasar-pasar di DKI Jakarta,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, 1 Juli 2020.
Para petugas akan ditempatkan di tiap pintu masuk pasar untuk memastikan kapasitas pasar tidak melebihi 50 persen dari kapasitas agar tak terjadi penularan Covid-19.
“Jam operasinya akan dikembalikan normal dan juga dalam ganjil genap dalam pasar akan ditiadakan, tapi jumlah orang masuk pasar akan dikendailkan,” kata dia.
“50 persen kapasitas di pasar dan ini dikendalikan oleh petugas yang ditempatkan di depan pintu masuk pasar dan juga jumlah orang yang ada di dalam pasar dalam satu waktu,” tambah Anies.
Sementara untuk pengawasan ketat di KRL, pemprov DKI akan berkoordinasi dengan pihak KCI terkait teknis penempatan petugas pengawas dari TNI, Polri dan ASN.
“Nanti dari jajaran baik TNI polisi maupun pemprov akan bekerja sama dengan KCI untuk bisa memantau pengaturan penumpang di KRL,” tutur Anies.
Mantan Mendikbud itu mengakui pasar dan KRL adalah pekerjaan rumah bagi DKI.
“Pasar dan KRL ini yang masih menjadi PR untuk dituntaskan,” ucap Anies.
Perjalanan Kasus Corona di Indonesia
Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.
2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.
Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.
Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.
Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.
Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres).
Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.
Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.
Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.
Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.
Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.
Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.
Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.
Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.