Bimata

Tingkatkan Minat Sektor Pertanian, Pemuda Tapin Bentuk ‘Forum Komunikasi Pemuda Tani’

BIMATA.ID, JAKARTA- Memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Tapin, sejumlah pemuda Tapin bentuk Forum Komunikasi Pemuda Tani. Forum ini bertujuan mendorong kaum muda semakin menekuni dan meneruskan dan memajukan pertanian.

Kaum muda berperan penting dalam mendorong pertanian dan konsumsi pangan berkelanjutan. Keberadaan Forum Komunikasi Pemuda Tani ini sendiri dirintis oleh Ikamaja (Ikatan Keluarga Magang Jepang) Kabupaten Tapin.

Mereka didampingai oleh tokoh-tokoh pemerhati pertanian seperti Nafiah, Jajang AW, Lastri,  Junaidi, petani senior untuk perintis berdirinya sejak awal Mei dan diresmikan 9 Oktober oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tapin 2019.

“Hingga saat ini sejak pendirian Forum Komunikasi sudah hampir ratusan para pemuda tani milenial, yang ikut bergabung dalam Forum Komunikasi Petani Muda,” kata Saidi Ali, Ketua Forum Komunikasi Petani Muda.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015, mengenai kelompok umur pemuda 15-24 tahun ada 42 juta (16,5).  Jumlah penduduk muda ini diperkirakan terus bertambah hingga 2030 capai 26%, di perkotaan dan 23% pedesaan.

“Jumlah kaum muda ini potensial jadi pendorong produk pangan,” Kata dia.

Dikatakan Saidi Ali,  upaya mendorong kaum muda memproduksi pangan jadi sangat penting, karena fakta populasi petani di pedesaan terus menurun.

“Harapan kami ke depan, petani muda Tapin ini nantinya akan meneruskan pertanian yang ada di Kabupaten Tapin, dengan cara pertanian modern dan bisa bersaing petani muda di luar daerah dan provinsi lain,” ungkapnya.

Juga, menguasai mekanisme pertanian modern seperti  Alsintan. Sehingga bisa mempercepat perkejaan di pertanian dan dapat menghasilkan produk pertanian yang maksimal.

“Ini berlaku untuk semua sektor pertanian, perikanan,perkebunan, dan lain-lain,” demikian dituturkan Saidi Ali.

Menurut saidi, untuk dapat ikut tergabung dalam Forum Komunikasi, calon anggota harus mengisi formulir yang berisi biodata diri. Jenis usaha tani dan skala usahanya, serta terpenting dapat berkomitmen untuk mengikuti dan mentaati anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang sudah disusun bersama.

“Kami tidak memilih latar pendidikan atau komoditas tertentu,  yang penting memiliki keinginan kuat untuk mau mengembangkan sektor pertanian. baik on farm-hingga off farm,” cetusnya.

Exit mobile version