BIMATA.ID, Jakarta- Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyebut adanya keinginan masyarakat Suku Baduy agar dihapus menjadi destinasi wisata karena, masih banyak pengunjung yang tidak taat pada aturan yang berlaku.
“Karena kenapa mereka keluar statmennya itu (minta dihapus) kan banyak pengunjung-pungunjung yang tidak taat dan membangun warung di sana,” kata Iti kepada wartawan. Selasa (7/7/2020).
Selain itu, banyaknya wisawatan yang berkunjung ke Baduy luar maupun dalam tidak menjaga kebersihan lingkungannya. Sehingga, kawasan Baduy tercemar oleh sampah. “Banyak yang membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Untuk itu, Pemkab Lebak dengan pemangku adat Baduy akan memperketat pemeriksaan di pintu masuk.
Sehingga pengunjung yang akan masuk kedalam kawasan agar membawa kantong pelastik untuk sampah dan membawa tempat minum seperti tumblr.
“Mungkin ada pemeriksaan terlebih dahulu sebelum masuk kesana (baduy). persoalannya sekarang ke Baduy itu bisa masuk dari dua jalur. Lewat Ciijahe bisa lewat Ciboleger. Nah, itu yang harus diwaspadai oleh kita,” jelasnya.
Saat ini, objek wisata Baduy masih ditutup dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona atau Covid19. Pembukaan akan dilakukan setelah musyawarah dengan para tetua adat Baduy dan Pemkab Lebak.
(FID)