BeritaBisnisEkonomiEnergiInternasional

Simbiosis Mutualisme Ekonomi Antara Jepang Dan Indonesia

BIMATA.ID, JAKARTA- Gubernur Bank Sentral Jepang, Haruhiko Kuroda mengatakan, Jepang saat ini telah melewati masa krisis ekonomi akibat pandemi covid-19 dan segera memulai proses pemulihan meskipun diprediksi akan berjalan lambat.

Seperti diketahui sebelumnya Bank Sentral Jepang telah memberikan pinjaman sebesar ¥90 triliun atau setara dengan US$839 miliar kepada perusahaan-perusahaan yang tengah berjuang menghadapi krisis. PIlarmas Sekuritas menilai kendati perekonomian Jepang saat ini masih jauh dari fase normalisasi ekonomi, Bank Sentral Jepang saat ini sedang mencermati efektivitas langkah-langkah yang sebelumnya sudah dikeluarkan oleh pihaknya secara hati-hati.

Hal itu ditandai dengan tidak adanya kebijakan penurunan suku bunga dan kebijakan lainnya yang mendukung secara fundamental.

“Terutama hal yang terkait dengan solvabilitas perusahaan-perusahaan yang ada di Jepang yang berpengaruh pada stabilitas pasar juga tingkat pengangguran,” jelas Pilarmas.

Kemudian Duta Besar Tiongkok untuk Inggris, Liu Xiao Ming mengatakan keputusan yang diambil oleh pemerintah Inggris dengan menolak kerja sama untuk menggunakan Huawei dalam program percepatan pembangunan jaringan 5G ini merupakan hal yang Pemerintah Tiongkok baru-baru ini mengatakan bahwa hal tersebut tidak beralasan.

Liu Xiaoming utusan Tiongkok untuk Inggris mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan keputusan yang tidak berdasar dan hal tersebut dapat memberikan efek negatif terhadap Inggris karena akan menurunkan kredibilitasnya dalam lingkungan investasi bagi sebagai pusat keuangan maupun perdagangan global. Menanggapi penolakan tersebut pihak Huawei mendesak pemerintah untuk kembali mempertimbangkan keputusan tersebut dengan mengatakan pembatasan yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Tiongkok tidak akan mempengaruhi keamanan dan ketahanan peralatan Huawei di masa depan.

Di sisi lain sekretaris negara AS, Michael Pompoe mengatakan mengatakan bahwa keputusan Inggris untuk memajukan keamanan transatlantic di era 5G  harus diikuti dengan melindungi privasi warga negara, keamanan nasional. Kemudian dari dalam negeri, Pilarmas menjelaskan Indonesia dinilai dapat memanfaatkan potensi pasar dari Pemerintah Jepang yang gencar menggunakan energi terbarukan, salah satunya lewat Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) dengan berbahan bakar cangkang kelapa sawit.

Hal ini menjadi kabar baik bagi Tanah Air di tengah wabah Covid-19 dan juga sentimen negatif yang terjadi di banyak negara produsen sawit dan turunannya.

“Kami melihat kebutuhan akan palm kernel yang saat ini meningkat dinilai mampu menyerap produksi dalam negeri yang sudah oversupply akibat pandemi, Hal tersebut harus dimaksimalkan potensinya, karena tren ekspor secara umum masih sulit untuk cepat pulih,” ujar Pilarmas.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close