Bimata

Selama Pandemi, KKP Distribusikan Jutaan Benih Ikan Dan Ratusan Ton Pakan Ikan

BIMATA.ID, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI terus mendistribusikan bantuan benih ikan kepada kelompok pembudidaya ikan di berbagai daerah. Bantuan ini sebagai bentuk upaya pemulihan ekonomi nasional di sektor kelautan dan perikanan, yang terkena dampak dari pandemi virus korona (Covid-19).

Selama pandemi Covid-19, KKP RI telah menyalurkan bantuan sebanyak 119,7 juta ekor benih ikan kepada 848 penerima di 23 Provinsi atau 127 Kabupaten atau Kota. Kemudian, bantuan pakan ikan juga diberikan sebanyak 293,19 ton untuk 224 kelompok pembudidaya ikan di 14 Provinsi dan 49 Kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia.

“Dengan adanya pandemi Covid-19, KKP sadar dan berusaha untuk melakukan langkah-langkah mitigasi extraordinary untuk memberikan stimulus ekonomi bagi masyarakat, utamanya nelayan dan profesi lain di bidang perikanan dan kelautan,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Edhy Prabowo, dalam diskusi virtual yang digelar Sekolah Politik Indonesia, Kamis (16/7/2020) malam.

Tidak hanya itu, KKP RI juga menyediakan pembiayaan program fasilitas kebutuhan melalui Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) bagi pelaku usaha pembudidaya ikan yang mengalami kesulitan dalam permodalan.

“KKP juga telah memberikan perluasan izin operasional kapal pengangkut ikan dan pengangkut ikan hidup, dengan tujuan membantu distribusi pemasaran hasil nelayan dan pembudidaya ikan,” lanjut Edhy.

Salah satu kebijakan dalam upaya pemulihan ekonomi sektor kelautan dan perikanan adalah dengan menerbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 12 Tahun 2020 terkait Pengelolaan Lobster, Kepiting, dan Rajungan. Semangat dari Permen KP ini adalah untuk mengembalikan sumber pendapatan nelayan yang dahulu kehidupannya sangat bergantung dari menangkap komoditas tersebut.

“Melalui Permen KP 12/2020 ini, harapannya nominal rupiah yang selama ini menjadi kerugian negara akibat adanya penyelundupan, ini bisa kita tarik menjadi PNBP melalui jalur ekpor yang legal. Walupun ini memang bukan tujuan utama saya, tetapi intinya bagaimana semua program yang kita lakukan dapat memunculkan perputaran ekonomi di bawah,” tegas Edhy.

Selama pandemi Covid-19, kegiatan ekspor komoditi perikanan ke berbagai negara tetap berjalan. Selama periode Januari hingga Mei 2020, nilai ekspornya mencapai US$ 2,01 miliar, meningkat 2,24% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,97 miliar.

“Sebagai sektor strategis berbasis pangan, tentu aquaculture harus mampu berkontribusi lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucap Edhy.

[MBN]

Exit mobile version