BIMATA.ID, Pasuruan – Sebanyak 21 desa di Kabupaten Pasuruan, mulai mengalami krisis air bersih. Demikian ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, tingkatkan distribusikan bantuan air di desa kekeringan. Bahkan sudah ada empat desa yang didistribusi air. Selain itu, juga ada 21 desa mengalami kekeringan dilakukan asesmen.
“Ada empat desa yang sudah dikirim air bersih. Diantaranya Desa Bulusari, Kecamatan Gempol dan 3 desa di Kecamatan Winongan. Yaitu Desa Jeladri, Kedungrejo, dan Sumberrejo,” ujar Tectona Jati, Kepala Pelaksana BPBD Pasuruan, Kamis (23/7/2020).
Menurut dia, juga ada beberapa desa lainnya yang mengajukan pengiriman air bersih oleh kecamatan sebagai desa rawan kekeringan. Minggu ini dilakukan asesmen.
“Diperkirakan bulan Juli ini sudah memasuki kemarau. Sehingga, dari BPBD memantau daerah yang berpotensi kekeringan,” paparnya.
Dari 21 desa itu tersebar di 7 kecamatan yang masuk langganan krisis air bersih. Yakni di Kecamatan Grati, Lekok, Pasrepan, Lumbang, Kejayan, Gempol, dan Winongan.
“Untuk desa lain, masih dilakukan asesmen minggu ini. Hal ini untuk melihat sumber air apakah masih ada. Kalau sudah kering, langsung kami mulai kirimkan air bersih,” kata Tectona.
Tectona mengatakan, sementara ini masih empat desa yang rutin dikirimkan air bersih setiap harinya. Tiap desa dikirim air bersih masih sehari per tangki dengan kapasitas 5 ribu liter air.
“Saat ini, BPBD menggunakan tangki sendiri. Nantinya akan melibatkan PDAM, Dinsos Perkim dan pihak lainnya,” pungkasnya.
Editor : Ozie