BIMATA.ID, JAKARTA- Lambannya penyerapan anggaran di Kementerian Kesehatan menjadi sorotan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Namun demikian, Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengapreasiasi langkah Presiden RI, Joko Widodo yang menyentil bidang kesehatan terkait kinerjanya.
“Apa yang disampaikan Pak Presiden itu juga menjadi perhatian Komisi IX DPR RI. Setidaknya dalam dua kali rapat kerja terakhir dengan Menteri Kesehatan, masalah lambannya penyerapan menjadi pembicaraan hangat saat itu,” ujar di Senayan, Jakarta, Kamis 7 Juli 2020.
Saleh mengatakan dalam rapat di Komisi IX DPR RI beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menyebutkan bahwa penyerapan anggaran di kementerian yang dipimpinya itu telah mencapai 47 persen.
Sambungnya, dari jumlah tersebut anggaran banyak diserap oleh BPJS. Sedangkan sisa anggaran sebesar 53 persen yang belum terserap menjadi perhatian atas kinerja Menkes. Menurutnya masih banyak pekerjaan yang belum dituntaskan oleh Kemenskes.
Politisi dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyinggung soal insentif untuk tenaga medis yang belum dicairkan seluruhnya. Dikatakannya baru 40 persen yang sudah cair, sedangkan sisanya masih menunggu proses verifikasi.
Saleh menilai kinerja Kemenkes belum optimal tercermin dari rendahnya penyerapan anggaran.
