Bimata

Pilkada Mendatang, KOMPII: Mari Kita Jadikan Edukasi Politik Milenial

BIMATA.ID, JAKARTA- Sekretaris Komunitas Milenial Peduli Indonesia (KOMPII), Dedy Mahendra, M.Bus mengatakan, peta politik lokal jelang Pilkada Surabaya saat ini masih cair. Meski Whisnu Sakti Buana dan Machfud Arifin mulai menguat dalam bursa, namun ada sejumlah nama lainnya yang muncul.

“Saya kira kita tahu ya, kalau Cak Whisnu Sakti punya basis massa paling kuat sampai di tingkat akar rumput. Lawan paling tangguh saya lihat sejauh ini ya Jendral Machfud Arifin. Beliau mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, akan seru sepertinya,” kata Dedy.

Skenario dalam Pilkada Surabaya 2020 yang mungkin terjadi adalah kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan melawan kubu partai koalisi pendukung Machfud Arifin. Alumni sekolah bisnis di Madrid, Spanyol itu melihat saat ini ada beberapa politisi yang berupaya menjadi pendamping Machfud Arifin. Hal itu ia akui wajar dalam dinamika politik.Hanya saja, Dedy mengingatkan agar para politisi tidak terjebak pada nafsu mengejar jabatan semata.

“PDIP saya pikir masih yang terkuat ya dan secara realistis yang paling pantas maju ya Cak Whisnu Sakti, karena beliau Wakil Wali Kota Surabaya saat ini. Nah politisi PDIP lainnya bisa di posisi L2, atau calon Wakil Wali Kota. Secara pribadi saya nilai semua kader PDIP dalam bursa punya potensi mendampingi Cak Whisnu Sakti,” ujar Dedy.

Terkait isu siapa yang akan mendampingi Whisnu Sakti sebagai calon Wakil Wali Kota di Pilkada Surabaya 2020, Dedy tak ingin berkomentar lebih jauh. Ia hanya berujar, dalam politik segala sesuatu mungkin terjadi. Tetapi, ia yakin semua unsur partai Banteng di Kota Pahlawan akan mengikuti keputusan DPP PDIP di Jakarta.

“Yang penting dalam situasi sekarang kita semua harus tetap menjaga kondusivitas, etika politik, termasuk komunikasi politik harus tetap santun. Mari memberi edukasi politik yang baik bagi generasi milenial,” terang Dedy.

Exit mobile version