BIMATA.ID, Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI mencatat ada 105.852.716 jiwa yang masuk ke dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4). Hal ini berdasarkan data dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri RI pada 22 Juni 2020.
Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri RI, Akmal Malik mengatakan, dari 105.852.716 jiwa ini sebanyak 53.013.856 jiwa laki-laki dan 52.838.860 jiwa perempuan.
“Tingkat partisipasi pemilih Pilkada di 2018 dengan jumlah DPT sebanyak 152.079.997 jiwa, tingkat partisipasinya 73,24 persen. Maka, di 2020 target tingkat partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen,” katanya, saat konvensi Pilkada Serentak 2020 se-Sumatera secara virtual, Selasa (28/7/2020).
Akmal mengungkapkan, meskipun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar 9 Desember mendatang dalam kondisi pandemi virus korona (Covid-19), namun pihaknya tetap optimis tingkat partisipasi bisa mencapai 77,5 persen.
“Ada delapan dukungan yang diberikan saat Pilkada 2020, yaitu data kependudukan, anggaran, partisipasi, regulasi, netralitas ASN, tramtib, dukungan teknis, dan mempersiapkan PJ, PLT serata PJS,” ungkapnya.
Lebih lanjut Akmal menjelaskan, untuk data kependudukan tercatat 105.852.716 jiwa, maka diharapkan agar masyarakat berpartisipasi dalam Pilkada tahun ini. Lalu, terkait anggaran dari 270 yang melakukan Pilkada Serentak, ada 208 daerah yang telah transfer 100 persen ke KPUD dan 62 daerah yang belum transfer 100 persen.
Kemudian, 216 daerah yang sudah transfer 100 persen ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dan sebanyak 54 daerah belum transfer 100 persen. Lalu, ada 61 daerah yang sudah transfer 100 persen ke PAM dan 209 daerah belum transfer 100 persen.
“Untuk netralisasi ASN disini juga diperlukan, maka ASN dilarang memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah. Baik itu dalam hal dukung kampanye maupun melakukan kegiatan yanh mengarah pada keberpihakan,” jelasnya.
[MBN]
