BeritaBisnisEkonomiPropertiRegional

Perbandingan Investasi DKI & Jabar, Mana Yang Juara?

BIMATA.ID, JAKARTA- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi DKI Jakarta mencapai Rp 30,1 triliun pada kuartal II-2020. Capaian ini menyalip Jawa Barat (Jabar) yang meraih Rp 28 triliun. Investasi DKI Jakarta mencakup 15,7% total investasi di Indonesia.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan investasi yang sudah masuk ke Jabar sebesar Rp 57,9 triliun atau sudah mencapai 54% sepanjang Semester I tahun ini. Di mana target investasi di Jabar sebesar Rp 107 triliun di sepanjang tahun 2020.

“Terintrupsi Covid-19 saya duga investasi padam ya, tapi ternyata Alhamdulillah berita terakhir angkanya 54%, melebihi seolah-olah tidak ada Covid-19. Saya senang sangat bersyukur bahwa Jabar nomor satu tetap diminati Meiloon (investor Taiwan),” ungkapnya.

Capaian sebesar Rp 57,9 triliun ini untuk periode Januari sampai Juni 2020. Di mana investasi ini merupakan gabungan antara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Pria yang biasa disapa Kang Emil ini mengaku akan jemput bola mengejar investasi.

“Investasi gabungan PMDN dan PMA ada di Rp 57,9 triliun setara dengan 15% total se- Indonesia,” ungkapnya.

Soal investasi DKI Jakarta yang disebut Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebesar 15,7%, menurutnya itu hitungan tiga bulan. Namun jika digabungkan dengan tiga bulan selanjutnya, Kang Emil menyebut Jabar masih yang nomor satu.

“Kan tadi intinya dari Januari, jadi hitungannya BKPM kan per tiga bulan, tiga bulan keduanya lebih tinggi tapi digabungkan dengan tiga bulan pertama sejak Januari diakumulasi, dalam catatan saya kurang lebih kita yang ranking satu,” ucapnya.

Kang Emil menyebut investasi yang masuk ke Jabar nilainya bervariatif mulai dari yang kecil dengan nilai US$ 5 juta sampai ke yang besar US$ 90an juta. Invetasinya juga di berbagai sektor mulai dar manufacturing sampai ke waste to energi.

“Mayoritas di Jabar fokus di manufacturing, tapi sektor energi lagi naik juga khususnya energi baru terbarukan (EBT). Nah mudah-mudahan, kita kan ada puluhan ribu yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mudah-mudahan hadirnya investasi ini jadi kompensasi,” ucapnya.

Tags

Related Articles

Bimata
Close