BIMATA.ID, LUWU TIMUR — Bupati Luwu Timur, HM Thoriq Husler menghadiri kegiatan silaturahmi dengan pimpinan Pondok Pesantren Nurul Junaidiyah Lauwo Kecamatan Burau. Kehadiran Bupati, juga ditujukan untuk melihat lebih jauh perkembangan Ponpes Nurul Junaidiyah, Sabtu (11/07/2020).
Pimpinan Ponpes Nurul Junaidiyah Burau, KH Abdul Azis Rajmal mengatakan perkembangan pesantren ini cukup pesat. Asramanya sudah sangat baik dan nyaman di tempati para santri. Selain itu, ada banyak penghafal Qur’an yang mondok disini bukan hanya dari Luwu Timur daerah lainnya seperti dari Bone, Makassar, Sumatra, Jawa bahkan daerah lainnya di Indonesia, banyak yang menimba ilmu di tempat ini.
Terkait renovasi Masjid Al Ikhlas Ponpes Nurul Junaidiyah, KH Abdul Asis mengatakan pemerintah daerah sangat proaktif memberikan bantuan. Bantuan tahap pertama renovasi masjid ini sudah dimanfaatkan untuk membangun pondasi dan lantai dua masjid tersebut.
“atas nama Pimpinan Ponpes Nurul Junaidiyah Burau, saya sampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan Pemda Luwu Timur selama ini” katanya.
Sementara Bupati Luwu Timur, HM Thoriq Husler menyambut baik program Hafidz Qur’an yang diajarkan di Ponpes ini. Menurutnya ini sebuah kebanggaan bagi Pemerintah Kabupaten Luwu Timur karena memiliki aset para hafidz Qur’an.
“anak-anakku saya harapkan tetap bersemangat menuntut ilmu dan menjadi penghafal Qur’an agar nantinya menjadi generasi yang unggul di masa depan” kata Husler.
Menyinggung hafidz Qur’an, Husler juga mengatakan Pemda Luwu Timur juga memprogramkan satu desa satu hafidz Qur’an. Dikatakannya, setiap perwakilan masing-masing desa akan diseleksi dan hasilnya akan belajar dan mondok di Pesantren yang telah ditunjuk Pemda Luwu Timur untuk berlatih hafidz Qur’an. Ia juga meminta Ponpes Nurul Junaidiyah mendukung program tersebut.
“Program ini akan dilaksanakan setiap tahun dengan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh setiap calon peserta hafidz dari masing-masing desa” jelasnya.
Terkait sarana dan prasarana pesantren, Bupati mengatakan Ponpes ini adalah aset daerah yang tentu mendapatkan perhatian dan bantuan sarana dan prasarana. Apalagi programnya juga sejalan dengan rencana pemerintah daerah untuk menghasilkan para hafidz Qur’an sehingga target kedepan Luwu Timur sebagai daerah penghasil Hafidz Qur’an bisa diwujudkan. (hr/hms/ws.sutrisno/usman)