BeritaBisnisEkonomiNasionalPropertiRegional

New Normal Pulihkan Sektor Properti

BIMATA.ID, JAKARTA- Pandemi Covid-19 di Indonesia memasuki babak baru dengan adanya wacana New Normal  yang ditetapkan pemerintah. Berbagai sektor perekonomian menggeliat dan perlahan berbenah.

Begitu pun dengan bidang properti yang menunjukkan harapan baru. Properti Indonesia terkena dampak buruk sejak merebaknya wabah Corona. Banyak masyarakat memilih menahan diri untuk beli properti. Otomatis roda aktivitas bisnis pengembang dan agen pun ikut melambat pada kuartal I/2020.

Data 99 Group menunjukkan tren suplai dan permintaan properti mengarah positif sejak awal tahun 2020. Berdasarkan riset pasar yang dilakukan 99  Group di masa new normal, tercatat bahwa tren suplai dan pencarian mengalami peningkatan konstan pada Mei ke Juni 2020.

“Hal ini menunjukkan bahwa ada tren terhadap sektor properti kian membaik,” ungkap Country Manager 99 Group Indonesia, Maria Herawati Manik

Terbukti, dari hasil analisis tersebut diketahui bahwa pada Juni 2020 pencarian properti naik. Positifnya, tren ini pun dibarengi dengan suplai properti yang turut terdongkrak. Juni 2020 jadi momentum kenaikan permintaan dan suplai properti. Pencarian properti didominasi oleh masyarakat yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Depok, Makassar, dan Bekasi. Dibandingkan dengan kuartal I/2020, jumlah pencari properti di Jakarta, dan Depok naik signifikan pada kuartal II/2020.

Sebelumnya ada 36,6 % pencari properti di Jakarta dan naik menjadi  40,18%.  Sementara pencari properti yang berdomisili di Depok naik tajam dari 2,92% menjadi 6,14 %.  Sementara itu, pencari properti di Tangerang ikut masuk ke 7 besar area pencari properti pada kuartal II/2020.

Tim Analis 99 Group mencatat bahwa pencarian (demand) seluruh tipe properti menukik turun dari Maret 2020 ke April 2020 sebesar 30 %. Namun demikian, suplai properti masih aman dan tumbuh tipis kurang dari 5%. Perubahan lalu terjadi pada Mei 2020 di mana terjadi kenaikan pencarian sebesar 65 %. Pada Mei ke Juni tercatat  terjadi peningkatan jumlah pencarian dan suplai sebesar 50 %.

Pencarian tanah naik cukup besar pada masa new normal, rumah tapak selalu menjadi primadona pencarian di antara tipe properti lainnya. Walau demikian, hal ini tak bisa menutupi fakta bahwa pencarian rumah pun mengalami koreksi pada akhir kuartal I/2020. Tercatat  terjadi penurunan pencarian rumah sebesar 30 % dari Maret ke April 2020.

Di  sisi lain, suplai untuk kategori properti tersebut disebutkan masih cukup stabil. Perubahan positif mulai terjadi dari April ke Mei 2020. “Kami menemukan bahwa terjadi kenaikan pencarian sebesar 60 %. Sementara itu pada Juni, kenaikan masih terjadi sebesar 50 %. Sedangkan suplai apartemen dan ruko turun 50% pada Maret.

Pencarian  turun namun tak lebih dari 10 % untuk apartemen dan 25% untuk ruko. Tren suplai apartemen kembali naik pada akhir PSBB  Juni 2020 sebesar 30%. Sementara untuk suplai ruko naik 70%,” sambung Maria. Sementara itu, suplai tanah terjun bebas hampir 90 % dari Januari ke Februari 2020. Suplai juga  turun 20% di periode sama namun kembali turun Februari ke Maret sebesar 28 %. Pencarian tanah naik 30 % dari Mei ke Juni 2020 suplai naik tajam 60 %.

Distribusi permintaan dan suplai harga properti di masa New Normal Pada rentang waktu Januari hingga Juni 2020, properti dengan harga kurang dari Rp300 juta paling banyak dicari, yaitu sebesar 30%.

Sementara itu dari sisi suplai, properti dengan harga Rp2 miliar – Rp 5 miliar paling mendominasi dengan persentase 22,5 %. Bila dibandingkan kuartal per kuartal, tren pencarian pada Kuartal I/2020 condong ke properti harga  kurang dari Rp300 juta. Masuk ke Kuartal II/2020, ada peningkatan pencarian pada properti dengan rentang harga Rp300 juta-Rp1 miliar. Dari segi suplai, terjadi peningkatan untuk properti dengan rentang harga Rp 5 miliar-Rp 10 miliar  pada kuartal II/2020. Dari 6,4  % menjadi 10.4%.

Lalu untuk properti harga kurang dari 300 juta menurun di kuartal II/2020, dari 18.3 % menjadi 14.9 %. “Hal yang perlu digaris bawahi adalah adanya pertumbuhan lebih dari 100% untuk tren pencarian  properti rentang harga Rp300 juta-Rp500 juta pada Mei ke Juni 2020. Sementara dari segi suplai, pada periode sama, properti dengan harga dibawah Rp300 juta naik 40% dan properti rentang harga Rp2 miliar-Rp5 miliar naik 50%,” ujar Maria.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close