BIMATA.ID, JAKARTA- Wakil Bupati Kabupaten Lombok Timur H. Rumaksi Sj yang juga merupakan Ketua Pengurus Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (07/7). menerima Kunjungan Ketua Umum HKTI Pusat Jendral (purn) Moeldoko di kediamannya.
Pada kesempatan tersebut Ketua Umum HKTI juga selaku Kepala Staff Kepresidenan, Jendral (purn) Moeldoko menyampaikan ada lima persoalan pertanian di Indonesia. Pertama luas lahan yang terus berkurang, permodalan, teknologi, manajemen, dan pasca panen. Berbagai persoalan ini harus dapat dikenali dan dipecahkan satu-persatu dan “Petani harus kaya!” ungkapnya meyakinkan para petani Lombok Timur yang hadir dalam acara yang berlangsung di Bagikpapan Pringgabaya.
Menurut Moeldoko kegiatan yang dilaksanakan hari ini merupakan salah satu upaya memecahkan kendala-kendala tersebut, khususnya terkait dengan permodalan.
Ia menyebutkan kehadiran Direktur Pendanaan Kementrian Pertanian yang telah bermitra dengan BNI cabang Mataram hadir untuk penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR), inj adalah upaya nyata untuk mendukung permodalan bagi petani. Ia meminta pencairan dana KUR dapat diselaraskan dengan musim tanam sehingga petani tidak kehilangan momentum.
Ditegaskannya semua pihak harus bersinergi dan bekerjasama untuk memecahkan persoalan yang ada.
Moeldoko menyebut metode penyaluran KUR ini sebagai upaya saling menguntungkan, karena memberikan kemudahan bagi petani serta adanya kepastian yang membeli, adanya asuransi untuk menjamin, bahkan aman bagi dunia per-bankan.
Sementara itu Direktur Pendanaan Kementrian Pertanian Indah Megawati menyampaikan paket KUR yang ada merupakan paket komplit mulai dari penjamin hingga asuransinya. Dijelaskannya petani tidak di berikan dana tunai melainkan sarana dan prasarana produksi
.
Indah menjelaskan bidang Pertanian mendapatkan Rp. 85 Triliun dimana Rp. 50 Triliun diantaranya digelentorkan untuk lima komoditas termasuk hortikultura, perkebunan, dan ternak.
“KUR yang diberikan kepada petani ini hanya dikenai bunga 6% per tahun. Ia berharap petani dengan pendampingan stakeholder terkait dapat mengoptimalkan KUR ini” singkatnya.
Di tempat yang sama H. Rumaksi Sj juga menyampaikan, ada pun KUR bagi petani yang sudah dijalankan saat ini ada di Sembalun Bumbung mencapai hingga 8 Miliar lebih dan saat ini akan di coba di Lombok Barat dan Lombok Tengah hingga ke Sumbawa untuk petani jagung.
“Dari 1 triliun HKTI di berikan 500 dan itu yang dikembangkan. Kedepannya KUR ini juga bisa kepada peternak, nelayan termasuk petani tembakau rajang yang belum memiliki mitra” ucap singkatnya.