BIMATA.ID, LUWU UTARA –– Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (IDP) mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 dan perang dagang saat ini, sektor pertanian Luwu Utara berhasil mencapai surplus beras.
“Hingga Mei 2020, Luwu Utara masih surplus beras 34.477,89 ton,” kata Indah, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Meski tidak sebesar surplus beras 2019 yang mencapai 90.601,75 ton, capaian tahun ini termasuk luar biasa mengingat kondisi yang sedang tidak normal.
“Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Luwu Utara termasuk tinggi, yaitu 7,11 persen.
Sebanyak 52 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) disumbang sektor pertanian,” ujar IDP.
Hal tersebut dikatakan Indah, saat menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan), di Desa Saptamarga, Kecamatan Sukamaju, Luwu Utara, Selasa (7/7/2020).
Penyerahan alsintan berupa traktor, pompa air, power thresser, irigasi tanah dangkal, dam parit, combine, Rice Milling Unit (RMU), dan pintu air, merupakan salah satu cara untuk mendobrak semangat petani dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Pemkab Luwu Utara juga bekerja sama dengan Pemerintah Taiwan dan Universitas Hasanuddin, untuk melaksanakan penangkaran benih padi.
Kemudian, program Upaya Khusus (Upsus) Luas Tambah Tanam (LTT), Serap Gabah Petani (Sergap), serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian juga terus dilakukan untuk memotivasi perwujudan kedaulatan pangan.
Selain surplus beras, saat ini Luwu Utara masih bisa memproduksi 104.363,52 ton gabah kering panen (GKP) atau 86,561,01 ton Gabah Kering Giling (GKG), dengan produktivitas 5,56 ton per ha. Menurut data TPHP Kabupaten Luwu Utara, hingga Mei 2020, luas tanam di Luwu Utara pun sudah mencapai 21.427,10 ha dengan luas panen 19.715,60 ha.
RLS/WS. Sutrisno/Usman