BeritaEkonomiPertanianRegional

Majukan Pertanian Indonesia, ISNU Pakai Peralatan Tani Lokal

BIMATA.ID, JAKARTA- Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama  (ISNU) Kabupaten Jember, Jawa Timur, tak mau larut dalam  duka akibat kekejaman virus Corona yang menghajar Indonesia begitu lama. Lembaga NU  yang  menghimpun para sarjana tersebut , justru bangkit dan membangkitkan masyarakat untuk tetap beraktifitas  tanpa harus mengabaikan virus yang mengincar paru-paru manusia itu. Hal tersebut dibuktikan dengan menyelenggarakan Ngaji Tani di kantor MWCNU

Ada tiga sesi dalam  Ngaji Tani tersebut, yakni  sosialisasi  program ISNU, penyampaian materi pembenihan dan kemitraan, dan kunjungan lapangan  ke kebun jagung manis.

Ketua PC ISNU Jember, Hobri Ali Wafa mendorong  pemikir atau profesional ISNU untuk terus kreatif dan inovatif  di bidang pembenihan dengan mengembangkan atau melakukan diversifikasi berbagai tanaman (sayuran dan buah). Diversifikasi itu penting  agar  bidang pertanian  semakin maju dan memberikan  nilai lebih bagi petani. Sebab, Indonesia mempunyai lahan pertanian yang luar biasa luas,  sehingga jika diiringi dengan diversifikasi akan meningkatkan produksi pertanian,  baik  kuantitas maupun kualitas.

“Di negara-negara maju,  meskipun lahannya sempit  tapi karena pertanian dikembangkan sedemikian rupa,  maka pertaniannya produktif,”  ucapnya.

Dosen Pascasarjana Universitas Jember itu berharap agar  sarjana NU yang  akan terjun di bidang pertanian,  tidak hanya berkutat dengan cara-cara yang konvensional, tapi juga bisa mengembangkan pertanian lebih maju.  Yang tak kalah pentingnya, katanya, adalah  membangun jaringan bisnis yang luas. “Produksi itu penting, jaringan pemasaran juga teramat penting,” ungkapnya.

Ketua PAC ISNU Ambulu,  Calik Minarno,  berharap agar  Nahdliyin memelopori penggunaan produk dalam negeri,  khususnya produk pertanian. Sebab dengan membeli produk dalam negeri, maka otomatis ikut berkontribusi dalam memajukan pertanian Indonesia. Lebih dari itu, katanya, produk-produk dalam negeri terkait  bidang pertanian, sudah banyak.

“Jangan sampai kita mengimbau masyarakat membeli produk dalam negeri, tapi barangnya masih impor. Tapi untuk pertanian, saya kira sudah banyak tersedia,” terangnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close