BeritaEkonomiNasionalOpiniPerikanan

Keputusan Edhy Prabowo Ekspor Benur Menguntungkan Negara dan Jaga Kelestarian Lobster

BIMATA.ID, JAKARTA- Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Edhy Prabowo dalam acara ‘corbuzier podcast’ memberikan tanggapan terhadap ungkapan media dan rakyat yang memandang sebelah mata terhadap jabatannya yang baru-baru ini dinilai bermain dengan kebijakannya yaitu mengekspor benih lobster yang menguntungkan dirinya dan golongannya.

Terjadi Kesalahpahaman dimana keputusan yang dibuat Edhy mengekspor benur atau benih lobster dinilai termasuk tindak kkn atau korupsi. Dalam kesempatan itu berita simpang siur soal benih lobster pun langsung dijelaskan Edhy secara detail agar semuanya jelas dan keputusannya itu juga dinilai menguntungkan negara.

“Sesuai data riset yang dilakukan, benih lobster ada 27 milyar di laut Indonesia, 1 lobster bisa bertelur 1 juta telur, dan 1 lobster bisa 4 kali bertelur dalam setahun. sedangkan kesempatan lobster hidup hanya 0,02 persen. Jadi di alam setiap 20.000 lobster hanya 1 yang akan hidup. Sedangkan kebijakan baru yang dibuat oleh Edhy dimana orang yang akan menjual benih lobster harus dibudidayakan dulu, dan dari total budidaya diharuskan mengembalikan 2 persen lobster ke laut, hal ini malah jauh lebih baik daripada yang dihasilkan alam perbandingannya 1:100.” Kata Edhy.

Selanjutnya, Edhy langsung menjelaskan bahwa kebijakan yang dilakukannya tidak hanya menguntungkan 2 orang gerindra saja seperti yang diberitakan media, ada 26 perusahaan yang mengekspor benur, dan Edhy mengaku kurang mengenal 2 orang gerindra ini pun dari perusahaan yang mana. bahkan sekarang sudah ada 31 calon eksportir perusahaan yang terverifikasi, Tidak ada perlakuan istimewa terhadap 2 orang gerindra tersebut, semua diperlakukan sama rata. Kebijakan ini pun justru menguntungkan negara karena dari penghasilan perusahaan tersebut dipotong pajak yang langsung masuk ke negara.

“Perusahaan ini bayar 25% pajak dari keuntungan ke negara, dan klo dia pajak deviden, dia bayar 15 % lagi.”Katanya.

Keputusan yang diambil Edhy sangat tepat, jika kita lihat keadaan ekonomi Indonesia sekarang ini yang membutuhkan stimulus dari pajak perusahaan yang masuk dapat menambah pemasukan pendapatan negara.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close