BIMATA.ID, Jakarta – Presiden RI mewanti-wanti Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) soal ancaman keamanan negara. Terutama, menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 270 wilayah Indonesia.
“Potensi ancaman stabilitas keamanan dalam negeri perlu diwaspadai terutama jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020,” kata Jokowi, saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-74 Bhayangkara di Istana Negara, Jakarta, dikutip dari medcom[dot]id, Rabu (1/7/2020).
Kepala Negara juga mengingatkan Korps Bhayangkara tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi harus melaksanakan maupun mengawal penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Institusi di bawah pimpinan Kapolri, Jenderal Idham Azis itu juga diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga penyelenggara Pemilu, demi menyukseskan pesta demokrasi tersebut.
“Tidak mudah, namun saya yakin seluruh pihak mampu menjalani tugas ini dengan baik,” pungkas Jokowi.
Di sisi lain, Presiden menginstruksikan Polri mereformasi diri secara total. Perbaikan perlu dilakukan agar Polri lebih profesional dan modern.
Kepala Negara menegaskan, Polri tidak boleh melupakan agenda strategisnya. Apalagi, tantangan negara semakin dinamis, seperti permasalahan lintas negara dan kekayaan negara.
“Polri menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompleks. Ubah kelemahan jadi kekuatan,” tegas Jokowi.
[MBN]
