BeritaBisnisEkonomiInternasionalNasionalPerkebunanPertanian

Indonesia Berpotensi Tingkatkan Ekspor Buah dan Sayuran ke Jepang

BIMATA.ID, JAKARTA- Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan Indonesia berpotensi meningkatkan ekspor produk hortikultura ke Jepang.

Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kemendag, Sulistyawati mengatakan, peningkatan ekspor ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan perjanjian perdagangan internasional.

“Ekspor buah dan sayuran berpotensi ditingkatkan ke Jepang. Dengan skema Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Jepang (IJEPA), para pelaku usaha dapat memanfaatkan fasilitas tarif ekspor nol% untuk komoditas nanas dan pisang,” ujar Sulistyawati.

Dalam kerangka IJEPA, kuota  tarif nol% yang ditetapkan untuk ekspor pisang segar yaitu sebanyak 1.000 metrik ton per tahun, sementara untuk nanas segar sebanyak 300 metrik ton per tahun.

Konsul Jenderal KJRI Osaka Mirza Nurhidayat menerangkan, impor produk sayur dan buah Jepang meningkat karena produksi dalam negeri Jepang semakin sedikit. Ini menjadi peluang dan tantangan bagi Indonesia, dimana Indonesia harus meningkatkan daya saing produk sayur dan buahnya.

Dia pun menjelaskan tiga hal utama yang harus diperhatikan dalam memasuki pasar Jepang. Tiga Hal tersebut adalah kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Selanjutnya kuantitas berkaitan dengan jumlah produk yang diekspor konsisten. Sedangkan kontinuitas terkait dengan kesanggupan dalam mempertahankan keberlanjutan ekspor.

“Diperlukan kolaborasi dan kerja keras semua pihak agar ketiga poin utama ini dapat terlaksana,” jelas Mirza.

Adapun, di 2019, Jepang merupakan importir sayuran ketujuh dengan pangsa pasar 3,4%, dan importir buah-buahan ketiga belas dunia dengan pangsa sebesar 2,5%. Impor produk buah dan sayuran Jepang pun menunjukkan peningkatan dalam 5 tahun terakhir.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close