Bimata

Gerindra Nilai PPDB DKI 2020 Sudah Berjalan Dengan Baik

BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta, Iman Satria menilai, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Provinsi DKI Jakarta tahun 2020 sudah berjalan dengan baik.

Hal itu disampaikan seusai rapat kerja bersama Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta di Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (14/7/2020).

“Ya itu kita ambil hikmahnya saja, sambil kita perbaiki. Tadi saya bilang, tidak semua kebijakan, tidak mungkin menyenangkan semua pihak,” tuturnya.

Seperti diketahui, tahun ajaran baru sekolah 2020-2021 sudah dimulai sejak tanggal 13 Juli kemarin.

Iman menyebut, pada awalnya, banyak Fraksi di DPRD Provinsi DKI Jakarta yang menentang kebijakan tersebut, namun kini mereka mengapresiasi.

“PPDB DKI 2020 sudah baik dan alhamdulillah saya rasa teman-teman dari masing-masing Fraksi mengapresiasi. Bahkan, yang tadinya memberikan perlawanan, di ujungnya memberikan apresiasi,” pungkasnya.

Politisi Partai Gerindra ini memberikan semangat kepada siswa yang tidak masuk ke sekolah negeri dan meminta para siswa yang masuk ke sekolah swasta untuk tetap berkarya.

“Terus menjaga stabilitas walaupun anak itu tidak diterima di sekolah negeri. Di swasta tetap harus dijaga semangatnya untuk bersekolah,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana menyampaikan, akhir dari PPDB pun menyisakan ribuan kursi kosong. Misal, untuk SD terdapat 6.666 kursi yang masih kosong dari daya tampung yang disediakan.

“Pada penutupan PPDB ini, ada kursi yang tidak terisi, untuk SD sebanyak 6.666 kursi, sekitar 6,71 persen dari daya tamping,” imbuhnya.

Selanjutnya, kursi kosong di tingkat SMP berjumlah 622. Jumlah ini 0,79 persen dari total daya tampung. Kemudian, untuk kursi kosong di tingkat SMA berjumlah 225, dengan persentase 0,70 persen dari daya tampung. Sementara, sisa kursi kosong di tingkat SMK sebanyak 245, dengan persentase 1,27 persen.

Meski demikian, Nahdiana tidak menjelaskan secara rinci, sekolah mana saja yang memiliki kursi kosong. Namun, kursi kosong paling banyak berada di Kepulauan Seribu.

“Ini tidak semua sekolah menyisakan kursi kosong, tapi banyak di Pulau Seribu, di mana untuk SD ada 14 sekolah, untuk SMP ada 7 sekolah tersisa 158 kursi, untuk SMA di Pulau Seribu ada 21 kursi dan di SMK ada 59 kursi,” tutupnya.

[MBN]

Exit mobile version