BIMATA.ID, Jakarta – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sudah mengatur strategi terkait kampanye terbuka pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Termasuk menyiasati pembatasan kampanye tatap muka di tengah kondisi pandemi virus korona (Covid-19).
“Kita sudah rancang bagaimana selama pandemi ini kita melakukan kampanye yang efektif dan efesien,” tutur Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Akan tetapi, Wakil Ketua DPR RI ini tidak ingin menjelaskan strategi yang sudah disusun Partai Gerindra. Pihaknya masih merahasiakan strategi tersebut, dengan tujuan agar tidak diikuti oleh partai lain.
Partai Gerindra sendiri memaklumi adanya pembatasan kampanye terbuka pada Pilkada Serentak yang akan digelar 9 Desember mendatang.
Oleh karenanya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dipersilahkan untuk menggodok aturan main penyelenggaraan kampanye terbuka pada Pilkada Serentak 2020. Termasuk menampung saran dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian terkait jumlah maksimal peserta kampanye terbuka, yaitu 50 orang.
“Menjadi masukan bagi KPU dan Bawaslu untuk bisa dilaksanakan dalam rangka protokol Covid-19 di masa pandemi,” tandas Dasco.
Sebelumnya, Mendagri RI, Tito Karnavian mengizinkan calon Kepala Daerah melakukan kampanye terbuka dengan batas maksimal 50 peserta. Hal tersebut menyesuaikan pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2020 di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Semuanya harus mengikuti protokol kesehatan. Proses Pilkada (seperti) ini bukan hanya di Indonesia, ada beberapa negara yang tahun ini melaksanakannya,” imbuh Tito, Jumat (10/7/ 2020).
[MBN]