BIMATA.ID, JAKARTA- Dampak jangka panjang wabah Covid-19 salah satunya adalah ketahanan dapur. Hal ini membuat Pemkab Ponorogo mulai mencanangkan Gerakan Program Ketahanan Dapur dengan melibatkan masyarakat. Demikian dikatakan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.
Bupati menyatakan itu dalam pencanangan Gerakan Program Ketahanan Dapur di Desa Nglumpang Kecamatan Malarak Ponorogo Jawa Timur Selasa (30/6/2020).
Menurutnya, saat ini instansi teknis mulai bergerak dengan menyiapkan lahan atau lokasi di berbagai desa yang ada di Ponorogo.
“Bersama kelompok wanita tani Pangudi Ati desa Nglumpang ini, kita canangkan gerakan Program Ketahanan Dapur,” ujar Bupati Ipong.
Menurut dia pihaknya akan terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong di desa untuk dapat dipergunakan dengan baik.
“Adapun tanaman yang bisa digalakkan saat ini segala macam jenis sayuran, dan saya berharap ke depan hasil dari produksi tanaman tersebut bisa dinikmati masyarakat sendiri,” sebut Ipong.
Sementara Kepala Desa Nglumpang Hermawan Sutikno, menjelaskan bahwa Kelompok Wanita Tani Pangudi Ati telah melakukan pembibitan berbagai macam sayur, “Ada 20 jenis tanaman yang ada, semua dilakukan secara mandiri oleh kelompok tani tersebut,” ucapnya.
Penanaman bibit sayur mayur dan segala jenis tanaman termasuk jahe merah ini sengaja digalakkan oleh pemerintahan desa Nglumpang.
“Dan ini dalam rangka mendukung ketersediaan pangan jenis sayuran di tengah masyarakat di saat pandemi Covid-19 ini,” tandas Kades Nglumpang.
Dengan begitu masyarakat yang selama beberapa bulan terakhir ini kehilangan pekerjaan dan pendapatan dapat memanfaatkan lahan tidur yang cukup luas untuk bercocok tanam sayur mayur yang cepat panen.
Selain desa Nglumpang Pencanangan Gerakan Program Ketahanan Dapur juga dilakukan di Desa Tegalsari Kecamatan Jetis. Pencanangan Gerakan Program Ketahan Dapur tersebut juga menerapkan protokol kesehatan.
Selain Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni hadir pula Ketua Tim Penggerak PKK Ponorogo Hj Sri Wahyuni, jajaran Forkompimda Ponorogo, beberapa kepala OPD Pemkab Ponorogo, dan anggota Kelompok Wanita Tani dari Desa Nglumpang dan Desa Tegalsari, Kabupaten Ponorogo.
