BIMATA.ID, Bojonegoro – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Bojonegoro menilai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat kurang peduli terhadap nasib para petani. Padahal, sebagian besar sumber penghidupan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro berasal dari pertanian.
“Mulai dari menjamin kemudahan kebutuhan bercocok tanam hingga menjamin harga jual pada musim panen tidak difasilitasi oleh Pemkab,” ucap Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro Fraksi Partai Gerindra, Maftukhan, dikutip dari medcom[dot]id, Jumat (10/7/2020).
Menurut Fraksi Partai Gerindra, selama ini petani kesulitan untuk mendapatkan benih dan pupuk. Hal tersebut juga ditambah dengan harga jual hasil pertanian yang anjlok.
Selain di sektor pertanian, industri ekstraksi minyak dan gas bumi (Migas) juga perlu diberikan stimulus, khususnya bagi masyarakat kawasan ring satu industri Migas Blok Cepu.
“Sehingga selain bertani, sebagian masyarakat juga mampu berkontribusi dalam proyek Blok Cepu secara langsung maupun tidak. Misalnya, melalui pemberdayaan konten lokal maupun penciptaan home industri,” urai Maftukhan.
Tidak hanya itu, Fraksi Partai Gerindra meminta Pemkab Bojonegoro membenahi teknis dan mekanisme pelaporan saat terjadi masalah bagi tenaga kerja.
“Ini agar pekerja yang memiliki persoalan dalam ketenagakerjaan bisa terselesaikan dengan baik,” ungkap Maftukhan.
[MBN]
