BIMATA.ID, JAKARTA- Dewan Energi Nasional (DEN) menyebutkan pengembangan bahan bakar berbasis nabati bisa meningkatkan ketahanan energi nasional.
Sekretaris Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto menjelaskan, indeks ketahanan energi nasional Indonesia hingga tahun ini masih berada pada level 6.44 yang dikategorikan masih tahan.
Ketahanan enegi nasional dalam negeri saat ini ditopang oleh berbagai sumber daya mulai dari energi fosil seperti batu bara, minyak, dan gas bumi, sedangkan dari energi baru terbarukan ditopang oleh panas bumi, angin, matahari, serta biofuel.
“Nah saat ini kita angkanya indeks ketahanan energi 6,44 nanti kalau ada D100 itu otomatis meningkatkan indeks ketahanan energi. Kita ingin di 7.99 jadi nanti kalau semua bahan bakar nabati sudah bisa memproduksi seluruh jenis BBM,” katanya.
Selain itu, Djoko menyebut pengembangan BBM nabati bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi impor BBM. Pasalnya, Indonesia masih mengimpor untuk BBM jenis solar berkualitas tinggi, meskipun Djoko mengungkapkan untuk solar subsidi Indonesia sudah tidak lagi mengimpor.
“Nah saat ini kita angkanya indeks ketahanan energi 6,44 nanti kalau ada D100 itu otomatis meningkatkan indeks ketahanan energi. Kita ingin di 7.99 jadi nanti kalau semua bahan bakar nabati sudah bisa memproduksi seluruh jenis BBM,” katanya.
Djoko menyebut pengembangan BBM nabati bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi impor BBM.
Saat ini Indonesia masih mengimpor untuk BBM jenis solar berkualitas tinggi, meskipun Djoko mengungkapkan untuk solar subsidi Indonesia sudah tidak lagi mengimpor.