Bimata

Curhat Pedagang Hewan Kurban, Penjualan Turun 50 persen

BIMATA.ID, Jakarta- Pedagang hewan kurban yang menggelar lapak jelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah turut merasakan dampak pandemi virus corona (Covid-19).

Contoh Indra Suardi (63) warga Serma Ishak, Mayang Mangurai, Alam Barajo, Kota Jambi, yang sudah lebih dari 10 tahun berdagang hewan kurban. Saat ditemui dia curhat bisnisnya terganggu oleh pandemi Covid-19.

Kata Indra, penurunan penjualan ternak sangat drastis jelang Idul Adha ini. Bahkan penurunan dirasakan jauh sebelum Lebaran Haji 2020, tepatnya sudah terlihat sejak bulan Ramadhan lalu.

“Dari sekarang penjualan kambing mungkin turun hingga 90 persen karena orang biasa kekah, sunatan dan nikahan, sebelum puasa sudah enggak boleh mengadakan kegiatan keramaian,” ujar Indra.

Menurutnya mereka yang sudah terlanjur melempar undangan hajatan terpaksa konsumsinya dibagikan ke warga lain.

“Sedangkan yang sudah terlanjur memberikan DP (uang panjar) dibatalkan semua, karena gara-gara korona waktunya tidak tahu sampai kapan akan berakhir,” tandasnya.

Berbeda dengan kambing, untuk pembelian hewan sapi penurunannya hingga mencapai 50 persen.

“Dibandingkan tahun lalu, tahun ini pembelian hewan sapi penurunannya hingga mencapai 50 persen mas. Biasanya kumpulan RT, ibu majelis ta’lim, perusahaan atau kantor pesan banyak, sejak Covid-19 ini pembeliannya jadi berkurang,” ungkapnya.

Indra mengemukakan mendekati Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban 2020, biasanya panitia dari berbagai lembaga memesan 8 ekor hewan kurban, sekarang cuma 4 ekor.

“Kalau mereka pesan 4 jadi 2 ekor, 6 jadi 3. Sekarang ada yang pesan satu dulu, biasanya 4 sampai 5 ekor. Saat ini penurunan penjualan sapi kurban sampai 50 persen,” katanya.

Melihat situasi ini, dirinya tidak tahu ke depannya apakah kondisi pesanan hewan kurban bakal terus menurun atau sebaliknya.

“Kita nggak tahu mendekati lebaran haji tahun ini, kalau tahun kemarin 260 ekor sapi, kambing 220 ekor. Sekarang kambing cuma pesan 40 ekor dan yang baru pesan sudah 2 orang pelanggan. Biasanya kayak gini udah rebutan pesan,” imbuh Indra.

Untuk sekarang, katanya, lokasi ternaknya hanya ada sapi 85 ekor dan baru separuh yang terjual “Mudah-mudahan mendekati lebaran haji tercapai atau terjual. Untuk tahun ini bisa terjual 150 ekor itu juga sudah bagus,” tandasnya.

Namun begitu, Indra tidak ingin mengecewakan langganan lamanya. “Kita tetap siapkan stok, karena langganan lama kadang-kadang 2 atau 3 hari menjelang hari lebaran pada menghubungi saya. Kita sudah siapkan stok dari Lampung,” tukasnya.

Senada dengan Indra, Asri yang merupakan pedagang sekaligus peternak kambing di Kelurahan Tanah Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Lubuk Linggau, mengatakan bisnisnya juga terganggu oleh pandemi Covid-19.

“Penjualan kambing tahun ini diperkirakan menurun 50 persen dari tahun sebelumnya,” ujarnya pada Jumat 3 Juli 2020.

Ia mengungkapkan, biasanya satu bulan jelang Idul Adha, ia menerima pesanan 50 ekor kambing. Namun, saat ini ia baru menerima pesanan 10 kambing.

Editor : FID

Exit mobile version