BeritaBisnisEkonomiInternasionalNasionalPertanian

Bank Indonesia : Komoditas Kakao Jembrana Ikut Berkontribusi Dalam Peningkatan Ekspor Nasional

BIMATA.ID, JAKARTA- Komoditas kakao Jembrana dimulai tahun 2018, didasarkan pada hasil penelitian komoditas produk jasa unggulan (KPJU) Bank Indonesia tahun 2017 yang menunjukkan bahwa kakao merupakan salah satu komoditas strategis dalam mendorong ekspor.

Program pembinaan Bank Indonesia diarahkan pada upaya peningkatan produktivitas budidaya kakao, pendampingan manajemen (organisasi, keuangan, pemasaran), promosi, dan keterkaitan dengan pariwisata.

“Tahun 2018, Bank Indonesia menjajaki pengembangan kakao di Jembrana dengan melakukan berbagai FGD dan audiensi, satu diantaranya dengan pemerintah kabupaten Jembrana,” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho.

Ekspor kakao Jembrana telah dilakukan ke Perancis, Jepang, Belgia, Australia, dan negara eropa lainnya. Bantuan lain yang diberikan ke KSS melalui PSBI antara lain bibit kakao, traktor, dan alat mesin pertanian.

“Panen bersama ini merupakan seremoni kedua kali yang pernah dilaksanakan pada komoditas kakao di kelompok mitra Bank Indonesia di Jembrana,” ujarnya.

Pada tahun 2019 lalu, panen dilaksanakan di salah satu kebun milik petani subak abian di Desa Eka Sari. Pada kesempatan kali ini, seremoni panen dilaksanakan di lokasi berbeda meskipun masih berada di Desa Eka Sari.Panen ini merupakan buah perdana yang dihasilkan dari program Bank Indonesia yang dimulai sejak tahun 2018.

Ini menunjukkan betapa pentingnya kontribusi kakao fermentasi terhadap ekspor nasional, seiring dengan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, di satu sisi agar tetap survive khususnya di era Pandemi Covid-19 yang saat ini tengah melanda.

Pengembangan yang dilakukan melalui program Bank Indonesia mencakup bantuan teknis berupa pelatihan, pengembangan budidaya seperti pengolahan lahan, pembuatan pupuk, hingga pengembangan produk-produk hilirisasi, seperti sinergi dengan kelompok wanita tani dalam pembuatan produk hasil olahan kakao.

“Adapun sebagai bentuk komitmen kami terhadap pengembangan kakao Jembrana, melalui Program Sosial Bank Indonesia, kami sampaikan bantuan berupa tujuh unit infrastruktur sumur bor yang telah dan tengah dibangun, motor roda tiga, cultivator, gerobak dorong, mesin penyemprotan, dan handsprayer,” sebutnya.

Tentunya usaha pengembangan komoditas kakao ini dapat berjalan dengan baik dengan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak.

“Kami dari Bank Indonesia terus mendukung upaya pemerintah dalam mendorong kakao Jembrana tetap menjadi salah satu komoditas ekspor primadona Bali, sehingga tidak hanya mengharumkan nama Jembrana secara internasional,” katanya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close