BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan pihaknya mengapresiasi masukan dari masyarakat mengenai RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), dan berharap agar semua usulan diajukan secara resmi ke DPR.
Dasco mengatakan pihaknya menyadari bahwa RUU HIP menuai pro dan kontra terkait tak masuknya TAP MPRS nomor XXV/1966 soal pelarangan ideologi Pancasila. Satu hal lagi adalah mengenai pemerasan Pancasila menjadi ekasila yakni gotong royong.
“Tentunya kami menghargai pendapat yang berkembang di masyarakat, baik secara perorangan dan organisasi. Dan kami minta supaya aspirasi itu kemudian dituangkan secara resmi kepada DPR,” kata Dasco, Senin (15/6/2020).
politikus Gerindra itu, saat ini RUU HIP belum dibahas antara DPR dan pemerintah. Bahkan fraksi-fraksi di DPR masih akan memberikan daftar inventarisasi masalah (DIM). Hal ini berarti proses akan berlangsung panjang.
Dan sebagai pimpinan dewan, Dasco mengatakan pihaknya menjamin akan membuka diri terhadap sejumlah masukan dari masyarakat agar pembahasan RUU HIP berjalan dengan baik.
“Tentunya juga DPR, seperti yang sudah kami janjikan, apabila ada satu UU dan menarik perhatian masyarakat, pasti kami menerima atau meminta masukan dari masyarakat. Ada jangka waktunya itu sebelum kemudian melakukan pembahasan” kata Dasco.
DPR pasti akan meminta masukan dari seluruh kalangan masyarakat melalui grup diskusi terfokus dan wahana lainnya. Hal itu akan menjadi bagian dari prosedur DPR untuk membahas sebuah RUU, atau bahkan membatalkannya bila langkah itu diperlukan.
Bagi Dasco, diskusi-diskusi ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi isi RUU tersebut sehingga bisa dipahami oleh semua kalangan masyarakat.
“Kita akan membuat FGD-FGD seperti yang sudah kami sampaikan beberapa waktu lalu untuk kemudian mari sama-sama kita melakukan sharing . Juga supaya masyarakat atau publik kemudian bisa menafsirkan dengan jelas apa RUU yang sedang dibahas pada saat ini,” pungkasnya.
Sumber : Beritasatu.com
