Politik

Srikandi Gerindra Kritik Masuknya 500 TKA di Sultra

BIMATA.ID, Jakarta – drg. Putih Sari, anggota komisi IX DPR RI Fraksi Partai Gerindra mengkritik masuknya 500 TKA asal Tiongkok ke Indonesia. Putih menilai bahwa pemerintah harus meninjau ulang ijin masuknya TKA asal negeri tirai bambu tersebut, lantaran negara tersebut menjadi pusat penyebaran COVID-19, dan berisiko bersar terhadap kesehatan warga.

“Di tengah pendemi global COVID-19, sangat riskan bagi negara kita untuk menerima pekerja asing dari Tiongkok. Apalagi sekarang gelombang wabah kedua di Beijing sedang melanda. Karena itu perijinan TKA asing itu harus ditinjau ulang demi memenuhi rasa keadilan masyarakat setempat,” tegas Putih Sari, anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra

Srikandi Gerindra ini pun mengingatkan bahwa kesehatan masyarakat lebih penting dari sekadar investasi yang mengharuskan penggunaan tenaga kerja asing.

Lanjutnya, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara diminta untuk mengutamakan kepentingan masyarakat dalam kebijakan investasi di kawasan industri.

“Kalau ada blokade dari masyarakat setempat atas rencana kedatangan 500 pekerja asal China, artinya ada hal yang dianggap tidak adil. Selain melukai hak tenaga kerja lokal, masyarakat sekitar juga khawatir keamanan mereka,” ungkapnya.

Dikutip dari ntdindonesia[dot]com, warga dari 3 desa di Kecamatan Morosi, Kabupaten Kanawe, Sulawesi Tenggara memblokade jalan masuk menuju pabrik pemurnian nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI). Aksi blokade jalan tersebut dilakukan warga sebagai bentuk protes atas rencana kedatangan pekerja asal Tiongkok ke kawasan industri itu.

Warga menilai perusahaan tidak adil kepada tenaga kerja lokal jika tetap mendatangkan pekerja asing. Warga juga menuntut janji perusahaan yang akan mengutamakan tenaga kerja dari warga sekitar lokasi. [IBN]

Tags

Related Articles

Bimata
Close