Bimata

Seribu Aparat Jaga Kedatangan TKA China Halau Wartawan Liput

BIMATA.ID, Kendari – Sebanyak seribu aparat gabungan dikerahkan untuk pengamanan kedatangan tenaga kerja asing (TKA) China gelombang kedua di Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (30/6).

Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Sultra Kombes Pol Budi Wasono menyatakan aparat gabungan itu terdiri dari TNI, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

“Pagi sudah lakukan pagelaran personel terkait kedatangan tenaga kerja asing gelombang kedua ini,” kata Budi Wasono kepada jurnalis di Kendari.

Aparat gabungan ini, sebut dia, ditempatkan di beberapa titik yang menjadi lokasi demonstrasi. Misalnya, di Kantor Imigrasi Kelas IA Kendari, simpang empat Kecamatan Ranomeeto, Tugu Adi Bahasa dan persimpangan Bandara Haluoleo Kendari Desa Ambaipua Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.

“Anggota juga mobiling di dalam Kota Kendari,” jelasnya.

Menurut Budi, tak masalah pihaknya mengerahkan aparat yang begitu besar dalam mengamankan kedatangan TKA China ini.

Sejumlah jurnalis dilarang masuk Bandara Haluoleo saat hendak meliput kedatangan TKA China.

Aparat TNI Angkatan Udara yang berjaga di pos meminta jurnalis untuk memutar arah dan tidak boleh masuk di Bandara.

Salah seorang anggota TNI di pos penjagaan mengklaim, tak ada aktivitas di Bandara Haluoleo. Area bandara juga sementara disterilkan.

“Kami belum ada arahan, tunggu saja, sebentar kami sampaikan,” ujar salah satu oknum TNI AU di pos penjagaan.

Kepala Penerangan dan Kepustakaan (Kapentak) Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Haluoleo Sugiyono saat dihubungi jurnalis menyebut wartawan tidak boleh masuk ke Bandara Haluoleo. Namun, ia tak menyebut siapa yang memerintahkan berikut dasarnya.

“Intinya memang tidak boleh masuk. Nanti kami sampaikan lagi, saya konfirmasi lagi,” ujar Sugiyono lewat telepon selulernya.

Sikap TNI AU ini kontras dengan puluhan mobil yang dibolehkan masuk area Bandara. Diduga mobil ini adalah carteran dan disiapkan untuk mengangkut TKA China yang rencananya tiba malam ini.

Jelang kedatangan TKA China gelombang kedua, ratusan orang dari berbagai organisasi dan kampus menggelar demonstrasi di pintu masuk Bandara Haluoleo Kendari.

Mereka menolak kedatangan para TKA ini karena diduga tidak memiliki sertifikasi keahlian seperti yang disyaratkan undang-undang penggunaan tenaga kerja asing.

Sumber : CNN

Exit mobile version