Bimata

Rencananya PSBB di Ambon Dimulai Senin Pekan Depan

BIMATA.ID, Ambon – Walikota. Ambon Richard Louhenapessy, mengungkapkan penerapan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) di Kota Ambon rencananya akan diberlakukan pada Senin (22/6/2020).

“Rencananya itu PSSB diberlakukan Senin pekan depan,” kata Richard, dalam video konferensi, Selasa (16/6/2020) malam.

Dia menuturkan, dalam waktu dekat, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan para tokoh dan pimpinan umat beragama di Kota Ambon dalam rangka memulai PSBB di Kota Ambon.

Hasil dari pertemuan dengan para tokoh agama itu nantinya akan memastikan apakah rumah-rumah ibadah akan ditutup selama PSBB berlangsung atau hanya dilakukan pembatasan.

“Itu yang menjadi kendala sehingga kami harus berkoordinasi lagi, sebab dalam waktu dekat ini kan Gereja Protestan Maluku (GPM) juga akan menggelar acara sidi, jadi untuk masalah-masalah seperti memang harus dicari solusinya karena memang sensitif,” ungkap dia.

Richard mengungkapkan, baik pembatasan kegiatan orang (PKM) yang saat ini sedang diterapkan maupun PSBB yang akan segera diterapkan, keduanya bertujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kota Ambon.

“Inti dari PKM dan PSBB itu kan pembatasan orang, tetapi aktivitas ekonomi harus tetap hidup. Kami berharap hal-hal yang tidak produktif seperti datang di rumah kopi cerita sembarangan itu yang tidak boleh,” kata dia.

Dia menambahkan, saat penerapan PSBB nanti, tidak ada lagi kelonggaran bagi minimarket untuk beroperasi selama 24 jam.

Minimarket harus sudah tutup tepat pukul 21.00 WIT.

“Ada yang protes buka sampai 24 jam, memang selama PKM (minimarket) tetap beroperasi untuk melayani kebutuhan masyarakat, itu setiap kecamatan ada tiga yang buka jadi semua ada 15. Tapi, kalau PSBB sudah berlaku, semua tutup mulai jam 9 malam,” ungkap dia.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon , hingga Selasa (16/6/2020), tercatat pasien terkonfirmasi positif corona di Ambon sebanyak 366 orang.

Rinciannya, 84 pasien sudah dinyatakan sembuh, 10 meninggal dunia dan 272 pasien masih menjalani perawatan.

Sumber : KOMPAS

Exit mobile version