BIMATA.ID, JAKARTA –– Irjen Pol Dr Fadil Imran, lahir di Ujung Pandang, sekarang Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968. Sebelum menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur, Fadil menjabat Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri. Dia juga pernah menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri. Fadil juga pernah dipercaya menjabat sebagai Wadirtipideksus Bareskrim Polri.
Irjen Pol Fadil Imran menduduki jabatan Kapolda Jawa Timur berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/1378/KEP./V/2020 tertanggal 1 Mei 2020, diterbitkan Kapolri Jenderal Idham Azis, guna memutasi sejumlah kapolda dan pejabat utama Mabes Polri. Fadil menggantikan Irjen Pol Luki Hermawan.
Fadil mengawali karier cemerlang sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Tak lama berselang, Fadil memegang tongkat komando sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 2008. Selanjutnya, dia menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2009.
Kasus cukup fenomenal dan menarik perhatian masyarakat yang berhasil diungkap oleh Fadil dan tim, yakni kasus pembunuhan disertai mutilasi dengan tersangka Baekuni alias Babe, yang memutilasi sejumlah anak kecil di Jakarta Timur. Kemudian, pembunuhan Atikah oleh tersangka Zaki di sebuah hotel di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Selanjutnya, kasus mutilasi yang dilakukan tersangka penyuka sesama jenis Ryan Jombang, serta dua kasus mutilasi yang pelakunya perempuan, yaitu Muryani di Jakarta Timur, dan Sri di Tangerang, Banten.
Kasus lain adalah menyelamatkan anak berinisial EP, yang diculik oleh sopir taksi dan minta ditebus Rp 50 juta, tahun 2007. Saat itu Fadil menjabat Kasat III Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Kapolsek jangan tidur. Kamu keluar saja. Saya minta serius, Kapolsek jangan main-main!
Kapolda Jatim Irjen M Fadil Imran (kiri) didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat di Mapolda Jatim. (Foto: Dok Tagar/Haris D Susanto)
Saat menjabat Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Fadil membongkar peredaran obat kedaluarsa dengan perputaran uang miliaran rupiah dan pembajakan film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part I pada 2016.
Kasus selanjutnya, Fadil memimpin pengungkapan impor tekstil ilegal sebanyak 2.216 bal pakaian bekas dari Jepang melalui Malaysia diselundupkan ke Riau.
Kasus lainnya yakni membongkar kasus prostitusi label model dan sales promotion girl (SPG) melalui daring (online) yang dilakukan tersangka AN.
Saat menjadi Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Fadil memperkarakan 325 orang tersangka dan 85 perusahaan terkait kasus kebakaran hutan seluas 7.264 hektare.
Perkara besar lainnya mengungkap kasus penyebaran isu provokatif melalui aplikasi grup WhatsApp bernama “The Family Muslim Cyber Army” (MCA).
Selain prestasi kinerja, Fadil juga menunjukkan kemampuan mumpuni pada bidang akademik dengan meraih gelar Doktor Kriminologi dengan predikat cumlaude di Universitas Indonesia. Di bawah bimbingan pakar kriminolog Adrianus Meliala, Fadil mempertahankan sidang disertasi berjudul Mutilasi dalam Perspektif Kriminoligi: Tinjauan Teoritis Lima Kasus Mutilasi di Jakarta.
Bukan hanya berhasil mengungkap beragam kasus, Fadil juga tegas terhadap bawahan. Hal itu dibuktikan saat rapat penanganan Covid-19 di Pemerintah Kota Surabaya, Jumat, 22 Mei 2020. Saat itu Fadil Imran geram lantaran melihat seorang Kapolsek mengantuk dan tidur.
Fadil menghentikan pemaparan materinya, kemudian memerintahkan Kapolsek yang mengantuk tersebut untuk keluar dari ruangan.
“Kapolsek jangan tidur. Kamu keluar saja. Saya minta serius, Kapolsek jangan main-main!” kata dia menegur Kapolsek Gubeng Kompol Naufil, seperti dilansir Antara.
Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran saat sowan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi Surabaya, Senin, 11 Mei 2020. (Foto: Polda Jatim/Tagar/Haris D Susanto)
Selama masa pandemi Covid-19, Polda Jawa Timur di bawah kepemimpinannya berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba, berupa 100 kilogram atau satu kuintal narkoba jenis sabu dan 4.000 butir pil happy five.
Atas keberhasilan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan terima kasihnya pada Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Fadil Imran beserta jajaran.
“Terima kasih kepada Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran beserta jajarannya, serta jajaran Polrestabes Surabaya atas semua kerja kerasnya. Sehingga, hal ini tentunya bisa memberi rasa tenang dan aman bagi masyarakat Jatim,” kata Khofifah di sela kunjungannya bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya di Pondok Pesantren Lirboyo dan Ploso, Kediri, Sabtu, 6 Juni 2020.
Keberhasilan mengungkap kasus narkoba ini, kata Khofifah, akan mampu menyelamatkan generasi muda selaku penerus bangsa dari ancaman bahaya narkoba.
“Atas keberhasilan ini, tentunya terdapat jutaan generasi penerus bangsa yang telah bisa diselamatkan oleh jajaran kepolisian dari bahaya laten narkotika,” ujar Khofifah.
Riwayat Jabatan Fadil Imran
Kasat III Dit Reskrimum Polda Metro Jaya
Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008)
Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya (2009)
Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri (2011)
Dirreskrimum Polda Kepri (2011)
Kapolres Metro Jakbar (2013)
Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2015)
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya (2016)
Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2016)
Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017)
TAGAR/USMAN