BIMATA.ID, JAKARTA- Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini menjabat sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Institut Teknologi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan Jakarta Prof. Ir. H. Koesmawan AS, M.Sc., M.BA., DBA ikut memberikan dukungan dan pembelaan terhadap Prof Dr. KH. Din Syamsuddin, MA.
Dukungan itu disampaikan setelah adanya permintaan Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) agar Prof Dr. KH. Din Syamsuddin, MA., untuk segera mencopot Din Syamsuddin dari Majelis Wali Amanat (MWA) ITB.
Prof. Ir. H. Koesmawan AS, M.Sc., M.BA., DBA yang merupakan alumni Teknik Industri ITB Tahun 1971 menyampaikan dukungan dalam bentuk surat pernyataan dukungan terhadap Prof Dr. KH. Din Syamsuddin, MA., tetap menjadi MWA ITB.
Dalam surat pernyataan tersebut, ada tiga poin pernyataan yang ditulis dalam pernyataan itu. Pertama, Din Syamsudin telah dipilih oleh Senat Akademik ITB sebagai salah satu anggota Majelis Wali Amanat ITB periode 2019-2024.
“Kami percaya Senat Akademik ITB tentu telah mempertimbangkan dengan matang pengajuan beliau berdasarkan kapasitas kenegarawanan dan intelektualitas yang beliau miliki,” paparnya
Kedua, pihaknya mengaku bangga bahwa sejauh ini almamater ITB selalu menjunjung tinggi kebebasan akademik setiap civitas akademiknya. Dan hal ini merupakan ciri penting suatu perguruan tinggi berkualitas dunia.
“Kami mendukung seluruh civitas akademik ITB termasuk anggota Majelis Wali Amanat ITB, dalam hal ini Prof. Dr. KH Din Syamsudin, MA.,, untuk bebas menyampaikan aspirasi dan pandangannya sesuai dengan kapasitas pribadinya, sebagai kontribusi pemikiran bagi bangsa dan negara ini,” bunyi pernyataan ketiga.
Menurutnya surat pernyataan dukungan tersebut menerangkan dukungan tersebut merupakan hasil rapat dari 189 alumni yang menyatakan komitmen dalam memberikan dukungan untuk mendukung Din Syamsudin jangan mundur dari MWA ITB.
“Bagi saya pribadi dan beberapa pendapat yang diutarakan teman-teman ikatan alumni ITB yang menandatangani surat pernyataan dukungan tersebut, bahwa alasan permintaan pihak GAR terhadap penolakan Din Syamsudin sebagai anggota MWA bahwa Prof. Dr. KH Din Syamsudin, MA., radikal sangat membingungkan dan dianggap kurang rasional,” tegasnya
Lebih lanjut, Koesmawan menambahkan bahwa bagi kami selaku alumni ITB sewaktu kami masih duduk di bangku kuliah di ITB kami sudah terbiasa diberikan kebebasan ilmiah dalam kampus ITB sehingga tak heran jika kampus ITB dikenal sebagai kampus yang menghargai sikap kritis. Oleh karena itu, sikap Prof Din Syamsuddin yang saat ini sering kritis terhadap pemerintah harus dimaklumi sebagai bagian dari bentuk kebebasan demokrasi, yang sejak dulu diperjuangkan ITB