BIMATA.ID, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi (NCID), Jajat Nurjaman menilai, ada beberapa faktor penting peran partai politik (Parpol) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 di tengah kondisi pandemi virus corona (Covid-19).
Pertama, Pilkada Serentak 2020 adalah ajang pembuktian seberapa jauh kekuatan masing-masing partai pendukung di wilayahnya. Hal ini sangat penting, mengingat mesin partai akan memberi dampak besar dalam menarik dukungan dari masyarakat.
Selain itu, kepengurusan partai yang pada umumnya hingga tingkat Ranting, yang berbasis di tingkat Kelurahan atau Desa, jika mesin partai berajalan efektif tentu akan semakin memudahkan tim pemenangan calon kepada daerah (Cakada).
Kedua, adanya aturan pembatasan kampanye tatap muka serta larangan kampanye akbar, yang dapat menyulitkan Cakada dalam menyampaikan berbagai program kepada masyarakat. Kinerja tim pemenangan tentu akan lebih sulit, dikarenakan jangkauannya yang sangat luas, sehingga mau tidak mau harus ada solusi.
Salah satu cara yang paling tepat adalah dengan kampanye door to door, agar masyarakat bisa mengenal seberapa jauh calon pemimpin di daerahnya, serta program apa yang akan dibawa dalam memajukan daerah bila kelak menang nanti.
Ketiga, koalisi partai pendukung tidak hanya mempengaruhi secara kekuatan politik, akan tetapi dalam Pilkada tahun ini justru akan sangatlah menentukan, karena ini bisa dikatakan Pilkada tersulit dengan segala aturan yang membatasinya. Untuk itu, kunci kemenangan adalah bagaimana mensinergikan antara peran mesin Parpol dengan tim pemenangan. Jika mampu membagi peran dengan baik, maka dipastikan bisa mencapai target.
Lalu, tantangan sebenarnya dalam Pilkada Serentak 2020 nanti, tidak hanya mengarahkan masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya. Namun lebih dari itu, membujuk masyarakat agar bisa datang ke TPS dirasa jauh lebih sulit, mengingat kemungkinan situasinya masih dalam masa pandemi Covid-19.
[MBN]