BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) RI, Tjahjo Kumolo mengakui, bahwa netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah tidak terjaga. ASN kerap menjadi tim sukses pasangan calon tertentu untuk mendulang suara masyarakat.
Hal itu menanggapi pertanyaan Anggota Komisi II DPR RI terkait netralitas ASN jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020. Komisi II berharap, agar ASN betul-betul menjaga netralitasnya dalam perhelatan Pilkada Serentak 2020.
“Jujur, kita akui netralitas ASN kita yang 70 persen itu di daerah tidak terjaga,” ujarnya, dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi II DPR RI, di kompleks parlemen, Jakarta, dikutip dari merdeka[dot]com, Selasa (23/4/2020).
“Ada sekda yang terang-terangan dia ikut kampanye untuk pasangan calon tertentu. Ini kan juga repot,” imbuhnya.
Selanjutnya Tjahjo mengatakan, salah satu profesi ASN yang kerap menjadi timses yakni guru. Para guru di daerah patut diakui kerap dimanfaatkan sebagai pendulang suara.
“Kemudian guru. Karena guru kan tim sukses Pilkada yang paling hebat di daerah, yang merekrut suara lewat anak didik untuk orang tuanya. Guru dijadikan OPD, dijadikan kepala dinas,” katanya.
Tjahjo menegaskan, hal yang seperti itulah yang harus diperbaiki. Dengan demikian, ASN sungguh-sungguh fokus pada bidang tugas masing-masing, bukan malah terlihat dalam politik praktis.
“Ini yang Pak Nadiem (Mendikbud Nadiem Makarim) tidak mau. Guru ya guru. Guru jangan jadi pimpro. Guru tugasnya untuk mendidik,” tegasnya.
[MBN]