BIMATA.ID, Pandeglang – Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pandeglang, Achmad Sulaeman menilai tingginya angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Pandeglang karena masyarakat bersikap cuek dan masa bodoh.
Menurutnya, ditetapkannya beberapa kecamatan di Pandeglang menjadi zona merah bukan karena kasus penularan terjadi di Pandeglang tapi warga yang tertular dari daerah zona merah yang balik ke kampung halaman.
Kata dia, banyaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pandeglang karena masyarakat masih banyak yang berkunjung ke daerah-daerah yang ditetapkan zona merah oleh pemerintah.
“Virus ini bukan timbul disini tapi ada yang bawa, nah yang bawanya mereka-mereka itu. Ya kebanyakan masa bodoh ya karena belum percaya kasus itu ada, yang udah tahu pun kebanyakan masa bodoh,” ujar Sulaiman, Senin (15/6/2020).
Kata dia selain masyarakat yang masih agak cuek, hasil pemantauan di lapangan masih ada beberapa petugas di kecamatan yang tidak menggunakan masker.
“Kadang-kadang petugas di kecamatan yang melayani masyarakat itu juga ga pake masker, saya lihat kemarin muter-muter begitu nah ini yang bahaya,” ucapnya.
Sulaeman mengakui dengan tidak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Pandeglang membuat petugas medis cukup kesulitan memantau warga yang bolak-balik ke zona merah.
“Oh sulit (membatasi masyarakat jangan pergi ke zona merah) karena kita ga melakukan PSBB ya, jadi yang lebih dikuatkan di lapangan. Kesadarannya aja karena pasti (masyarakat) sudah tahu. Kuncinya disiplin, kalau masyarakat tidak disiplin kita nanti kesulitan kedepannya,” jelasnya.
Sumber : Banten News