BeritaRegional

Gagal Akses Situs Pendaftaran, Wali Murid Serbu Desk PPDB Disdik Solo

BIMATA.ID, Solo – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Dinas Pendidikan (Disdik) Surakarta sudah diserbu wali murid sejak Senin (15/6) pagi. Antrean terlihat di lorong lantai satu dan tiga, dengan tetap menerapkan physical distancing.

Banyak wali murid yang datang ke desk PPDB di hari terakhir PPDB online jalur afirmasi. Mereka mengeluhkan server PPDB yang sulit dibuka saat pemilihan sekolah. Bahkan ada yang meminta info terkait konversi nilai piagam.

Sempat ada yang bersitegang berebut antrian. Petugas lantas membuat nomor antrian. Sebelum masuk kantor disdik, masyarakat diminta melewati ruang penyemprotan desinfektan, mencuci tangan, dan pengecekan suhu.

Salah satu wali murid Novian Fendy Saputra mengatakan, server PPDB online sulit diakses sejak Sabtu (13/6) lalu. Fendy yang mendaftarkan adiknya masuk SD mengaku kesulitan mengakses. Bahkan sejak hari pertama PPDB jalur afirmasi dia sudah mendatangi SDN Trawit 1 untuk meminta pengarahan sekolah.

“Sayangnya di sekolah juga disuruh tunggu dulu. Lalu saya tunggu dan pulang dulu, mungkin karena masalah koneksi. Lalu saya coba daftarkan lagi Minggu dini hari. Masih gagal. Padahal registrasi data bisa. Tapi giliran pilih sekolah gagal,” ungkapnya kepada wartawan Solo. senin,(15/6/2020).

Fendy lantas menghubungi petugas PPDB Disdik Surakarta. Dia diminta datang ke Desk Disdik Surakarta, kemarin. Hingga Senin pagi, akun PPDB milik adiknya gagal mengakses untuk pemilihan sekolah.

Pria asal Kampung Minapadi, RT 5 RW 9, Nusukan, Banjarsari ini lantas mendatangi desk PPDB sejak pukul 10.00. Namun, karena antrian keluhan cukup panjang, hingga pukul 13.00 baru mendapat giliran. Dan selesai penanganan sekitar 14.30.

“Antriannya juga banyak. Apalagi petugas terkait teknisi server hanya satu orang. Ini sudah dikasih urutan. Menurut saya, penanganan kurang cepat. Dari sekolah disuruh menunggu lalu dilempar ke disdik. Apalagi Minggu tidak ada layanan. Lebih baik PPDB di hari kerja saja, jadi kalau ada kendala bisa langsung. Dan ternyata tadi karena error dan akunnya rusak,” imbuhnya.

Hal serupa juga dikeluhkan warga Gemblegan, Serengan Tutik. Sejak Sabtu lalu Tutik kesulitan mendaftarkan anaknya yang masuk ke bangku SMP. Awalnya registrasi data berjalan baik. Namun, ketika akan memilih sekolah yang di daftar, laman gagal dibuka. Dia bahkan mencoba mendaftar pukul 01.00 pada Minggu dan Senin. Dan lagi-lagi gagal mengakses.

“Saya sempat ke disdik, Kamis (11/6) lalu. Katanya belum registrasi baru bisa hari Sabtu. Karena saya pakai data keluarga miskin (gakin). Namun, dari Sabtu tidak bisa memilih sekolah, lama nya pasti balik lagi ke pilihan SD atau SMP. Tapi kalau dibuka info zonasi dan lainnya bisa. Makanya saya sama anak saya datang ke desk PPDB,” imbuhnya.

Karena khawatir tidak terdaftar, Tutik juga mengecek ke kelurahan setempat. Apakah keluarganya masih terdaftar. Sebab, dari info yang didapatnya ada pembaruan data gakin tiap enam bulan. Dari pihak kelurahan menginfokan jika terjadi penumpukan data gakin. Tutik lantas mendatangi desk PPDB untuk meminta bantuan.

“Kemarin juga diberitahu jika data gakin didasarkan tahun kemarin. Tapi karena gagal buka laman pilihan sekolah, jadi khawatir. Karena ini hari terakhir juga,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Desk PPDB Disdik Surakarta Tarno mengatakan, masih banyak ditemui orang tua yang kesulitan untuk mendaftar. Ada yang bisa dibantu sekolah. Jika sekolah kesulitan, maka diminta untuk ke Desk PPDB Disdik Surakarta. Termasuk jika terjadi kesalahan identitas. Dan pihaknya akan langsung melakukan pengecekan data.

“Kebanyakan yang terjadi karena salah memasukkan nomor induk siswa nasional (NISN). Lalu kami fasilitasi pembetulannya dan kami bantu sampai selesai (pendaftaran, Red). Jadi kami ada tim untuk membantu mendaftarkan sekalian,” terangnya.

Tarno menjelaskan, ada delapan petugas desk PPDB, baik di lantai satu maupun lantai tiga. Apalagi di bagian resepsionis juga ada petugas yang membantu pengarahan. Dan desk PPDB dibuka sejak pukul 08.00 sampai 16.00. Kesalahan memasukkan data otomatis akan ditolak dari server. Hal inilah yang banyak dikeluhkan masyarakat.

“Saya berpesan agar masyarakat teliti dalam memasukkan data siswa. Baik NISN maupun Nomor Induk Kependudukan (NIK). Selain itu, hari ini juga bertepatan dengan konversi nilai piagam. Dan banyak orang tua yang memastikan ke sini. Bahkan, ada calon wali murid dari luar Kota Solo yang hendak mendaftar di sekolah Solo. Dan diminta untuk memantau dari rumah saja,” terangnya.

Sumber : Radarsolo

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close