BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kerap dituduh sebagai pengkhianat setelah masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.
Mengenai hal itu, Juru bicara (Jubir) Menhan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo mengaku tidak memedulikan komentar tersebut.
“Pak Prabowo terlalu sering difitnah macam-macam,” katanya, dikutip dari wartaeknomi[dot]co[dot]id, Rabu (10/6/2020).
Dahnil menguraikan, keputusan Prabowo bergabung ke dalam barisan Jokowi-Ma’ruf adalah demi persatuan masyarakat Indonesia, yang hampir terpecah belah akibat pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu.
“Sejarah membuktikan, bahwa apa yang beliau lakukan selalu demi menjaga dan merawat persatuan Indonesia. Beliau tidak ingin rakyat Indonesia saling terpecah belah, karena persatuan adalah warisan sejarah yang diberikan para pendiri bangsa,” jelasnya.
Komentar tentang Prabowo sebagai pengkhianat kembali mencuat dan ramai di media sosial (medsos), setelah pegiat medsos, Jonru Ginting membuat poling tentang peluangnya di Pilpres 2024.
Dari hasil poling itu, 80 persen menjawab tidak akan memilih Prabowo kembali dalam Pilpres 2024. Parahnya, ketika memberikan alasan tidak memilih Prabowo, mereka menjawab karena mantan Danjen Kopassus itu seorang pengkhianat.
[MBN]