BIMATA.ID, JAKARTA- Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN), Prof Dr Zainuddin Maliki menyayangkan alokasi anggaran untuk program kepemudaan tidak sebanding dengan program keolahragaan.
Hal tersebut diungkapkan wakil rakyat dari Dapil X Provinsi Jawa Timur itu usai mengikuti Rapat Kerja Pembahasan Pendahuluan RKA K/L dan RKP Kemenpora Tahun Anggaran 2021 di Komisi Ruang Komisi X DPR RI Gedung Nusantara I Komplek Parlemen Senayan pertengahan pekan ini.
Dalam Raker itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali menyebutkan, ke depan Kemenpora memiliki system penganggaran yang lebih sederhana. Di luar Program Dukungan Manajemen ada dua program utama Kemenpora yaitu Kepemudaan dan Keolahragaan. Meski lebih sederhana tetapi dari segi anggaran meningkat dari alokasi 2020 Rp 1,7 triliun mendapatkan pagu indikatif 2021 Rp 2 triliun.
Zainuddin menyoroti masalah ini. Dalam pagu indikatif 2021 Rp 2 triliun, untuk alokasi program kepemudaan hanya Rp 118,6 milyar, program keolahragaan mendapatkan Rp 1,56 triliun. Program Dukungan Manajemen mendapat alokasi Rp 315,4 milyar.
“Memang untuk mebangkitkan prestasi olah raga nasional memerlukan dana besar. Angka Rp 1,56 triliun itu tentu masih kurang memadai. Tetapi tugas menumbuh kembangkan pemuda agar memiliki karakteristik holistik dan berkemajuan, juga memerlukan dana yang tidak sedikit. Kami setuju Kemenpora mengajukan tambahan anggaran program kepemudaan,” ungkap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Dikatakan Zainuddin, penambahan anggaran itu penting, agar Kemenpora mampu melahirkan kepemimpinan pemuda yang berkarakter dalam menjawab berbagai tantangan nasional. “Memasuki era industry 4.0 memang diperlukan pemuda yang menguasai teknologi. Namun, pemuda itu harus berkarakter dan berjiwa kepemimpinan kuat,” ungkap dia.
Bangsa ini tentu bangga muncul pemuda, menguasai berbagai platform, bisnis start up dan teknologi masa depan. Indonesia mengharapkan sosok pemuda profetis yaitu pemuda yang berpegang teguh dengan nilai-nilai utama, memiliki rasa tanggung jawab besar dan modal intelektual yang cukup dalam turut serta secara aktif memecahkan berbagai persoalan bangsa. “Tetapi jangan sampai mereka bermental pragmatis,” ujar anggota Komisi X DPR RI itu.
Dijelaskan tokoh pendidikan Jawa Timur tersebut, banyak ormas pemuda yang sejauh ini berjasa dalam melahirkan generasi profetis itu. Sebut saja Angkatan Muda Muhammadiyah mulai Nasyiatul Aisiyah, IMM, IPM, Pemuda Muhammadiyah, juga Pemuda Ansor, Fatayat, HMI, PMII, Pelajar Islam Indonesia dan banyak lagi.
“Maaf jika tak bisa menyebut satu persatu dalam kesempatan ini. Namun, diharap Kemenpora menempatkan upaya memperkuat ormas pemuda itu menjadi prioritas program kepemudaan. Dengan begitu diyakini Kemenpora sangat terbantu mencetak kepemimpinan, kepeloporan, kesukarelawanan pemuda Indonesa,” demikian Prof Dr Zainuddin Maliki.