BIMATA.ID. JAKARTA — Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, dirinya akan menyampaikan kepada Pemerintah terkait keluhan masyarakat akan mahalnya biaya rapid test. Hal ini harus segera dicarikan solusinya. Terlebih saat ini masyarakat sedang kesusahan akibat pandemi Covid-19, baik itu dari sisi ekonomi maupun sosial.
“Terkait dengan keluhan-keluhan dari masyarakat tentang mahalnya rapid test, kami akan sampaikan kepada pihak yang berwenang untuk mencari jalan keluarnya,” ucap Dasco kepada wartawan di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Dasco menerangkan, masyarakat tentu akan merasa berat jika rapid test dilakukan secara berkala, misalnya seminggu sekali atau sepuluh hari sekali. “Ya masyarakat dengan penghasilan tertentu pasti akan merasa berat, karena itu (biaya rapid test). Pengeluaran yang kita hitung untuk rapid test, ya habis 30-35 persen dari gaji, kan begitu,” ujar Dasco.
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, memang dalam situasi pandemi Covid-19 sekarang ini masyarakat merasa was-was, terutama dengan kesehatan mereka. Kedepan, ia mendorong agar dilaksanakan tindakan preventif dalam melakukan pengetesan (rapid test) supaya aktivitas masyarakat juga berjalan baik.
Sebagaimana diketahui, banyak masyarakat mengeluhkan mahalnya biaya rapid test mandiri. Mereka harus merogoh kocek mulai dari Rp 300 ribu untuk sekali rapid test yang hanya berlaku selama tujuh hari.