BIMATA.ID, JAKARTA- Sektor telekomunikasi menjadi salah satu sektor yang masih memiliki daya tahan (resilienve) di tengah pandemi Covid-19. Kebutuhan masyarakat akan gaya hidup digital dengan akses data internet selama pandemi Covid-19 turut mengerek kinerja emiten telekomunikasi.
Turina Farouk, SVP-Head of Corporate Communications PT Indosat Tbk (ISAT) mengungkapkan, selama kebijakan bekerja dari rumah (work from home) dan berlakunya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Indosat mencatatkan kenaikan traffic data hingga 27% di seluruh regional, termasuk Jabodetabek. Tren ini diperkirakan masih akan terus berlanjut kendati pemerintah sudah mulai menerapkan PSBB transisi.
“Aplikasi yang terlihat mengalami kenaikan tinggi adalah aplikasi messaging, social media, dan video streaming. Kami juga melihat peningkatan yang baik pada aplikasi gaming,” tutur Turina Farouk, belum lama ini.
Sementara itu, Telkomsel, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) juga mencatatkan kenaikan traffic data hingga 22,8% di tengah pandemi Covid-19. Penggunaan aplikasi berbasis pertemuan virtual dan layanan video streaming melonjak masing-masing 75% dan 13,8%.
“Secara persentase wilayah operasional Telkomsel di Sumatera bagian Selatan, Sumatera bagian Utara, dan Jawa Barat mengalami peningkatan penggunaan layanan data, dengan pertumbuhan tertinggi sekitar 35% dibandingkan hari normal,” kata Setyanto.
Head of Equity Research PT BNI Sekuritas, Kim Kwie Sjamsudin merekomendasikan saham di sektor telekomunikasi. Selain karena secara prospek terus tumbuh, pengguna internet dan kebutuhan akan layanan internet cepat, saham di sektor telekomunikasi terus meningkat.
Sjamsudin menerangkan, saham telko menarik untuk dikoleksi mengingat valuasinya juga cukup menarik di antara 45 saham yang masuk dalam daftar indeks paling likuid di bursa atau indeks LQ45.
“Saham yang direkomendasikan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM),” kata Kim Kwie.
Presiden Direktur Schroder Investment Management, Michael Tjoajadi mengungkapkan, sektor telekomunikasi adalah salah satu dari beberapa sektor yang masih bisa berpotensi tumbuh di era normal baru.
“Asal kita tidak takut, ekonomi akan membaik di 2021, peluang invesatsi menjadi besar, karena kalau ekonomi membaik perusahaan akan membaik, ini yang kita lihat di 2021. Saat ini menjadi waktu yang tepat untuk masuk [untuk investasi saham],” tuturnya.