BIMATA.ID, Lombok tengah – Puluhan warga Desa Mangkung, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah , Nusa Tenggara Barat (NTB) menyegel kantor desa karena tak kunjung mendapatkan bantuan jaring pengaman sosial (JPS).
Mereka berharap Pemerintah Desa Mangkung segera menyalurkan bantuan JPS.
“Warga menuntut agar bantuan JPS secepatnya disalurkan, karena di wilayah desa lain sudah dibagikan,” kata Plt Camat Praya Barat Lalu Herdan ketika dikonfirmasi, Kamis (14/5/2020).
Herdan mengatakan, pembagian JPS di Desa Mangkung tertunda karena nama penerima yang disetor aparat desa tak sesuai basis data terpadu (BDT).
“Pemicu lamanya dibagikan JPS ini, pihak Desa memasukan nama penerima JPS tidak sesuai dengan BDT, kan seharusnya sesuai data BDT, jadi terbongkar kesalahannya,” kata Herdan.
Di Desa Mangkung, tercatat 225 warga sebagai penerima JPS.
Selain kesal bantuan JPS tak kunjung cair, warga juga menuntut transparansi penggunaan anggaran desa untuk penanganan Covid-19, seperti pembuatan masker dan penyemprotan disinfektan.
Erdan mengatakan, warga menuntut seluruh perangkat Desa Mangkung dipecat.
Menurutnya, suasana di Kantor Desa Mangkung telah kondusif. Warga telah membuka kembali pintu masuk kantor desa.
Sebelumnya, video penyegelan Kantor Desa Mangkung viral di media sosial Facebook. Video itu diposting salah satu akun, Nanang D Baka.
Video berdurasi 3 menit 37 detik itu memperlihatkan kerumunan warga yang berada di kantor desa.
Mereka terlihat menyegel pintu kantor desa menggunakan kayu. Dalam video itu terdengar teriakan warga yang emosi dan ingin merobohkan kantor desa.
Sumber : Kompas