BeritaHeadlineRegional

Tembus Angka 1.702 Kasus DBD di Sumatera Selatan Melebihi Kasus Covid-19

BIMATA.ID, Palembang – Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumatera Selatan cenderung masih tinggi. Sejak Januari hingga April 2020, terdapat 1.702 kasus di provinsi itu termasuk tiga pasien diantaranya meninggal dunia.

Kasus DBD terbanyak masih berada di Palembang sejumlah 346 kasus, Prabumulih (191), Banyuasin (176), Muara Enim (163), Musi Banyuasin (158), Lubuklinggau (109), Lahat (109), Ogan Komering Ulu (OKU) Timur (90), dan Ogan Ilir (80).

Selanjutnya, Ogan Komering Ilir (72), Musi Rawas (54), Pagaralam (46), Penukal Abab Lematang Ilir (37), Musi Rawas Utara (28), OKU Selatan (21), Empat Lawang (12), dan OKU (7). Sementara dari periode Januari 2020 sebanyak 593 kasus, Februari 561 kasus, Maret 416, dan menurun drastis pada April 2020 sebanyak 132 kasus.

Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Sumsel Muyono mengungkapkan, DBD masih menjadi ancaman warga Sumsel ketika musim hujan. Kasusnya masih terbilang tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun lalu di periode yang sama terdapat 1.880 kasus.

“Selama empat bulan di tahun ini ada 1.702 kasus DBD, tiga diantaranya meninggal. Angkanya hampir sama dengan tahun lalu di periode yang sama,” ungkap Muyono, Sabtu (9/5/2020).

Menurut dia, acara kuantitas angka DBD cenderung lebih tinggi dibanding kasus Covid-19 di Sumsel (227 kasus). Hanya saja, keduanya mesti diwaspadai masyarakat agar terhindar dari dua penyakit membahayakan itu.

“Semuanya harus diwaspadai. Untuk DBD rentan meningkat ketika musim peralihan dari hujan ke kemarau dan sekarang waktunya,” kata dia.

Dikatakannya, cara termudah mencegah DBD adalah dengan menguras, mengubur dan menutup tempat-tempat yang dapat menampung air. Cara itu juga didukung dengan fogging di setiap perkampungan yang rentan menyebar nyamuk aedes aegypti.

“Cara itu sangat mudah dilakukan, tinggal kesadaran masyarakat kita untuk disiplin,” pungkasnya.

Sumber : Merdeka

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close