Bimata

Sebanyak 12.000 Warga Bengkulu Mengikuti Program Kartu Pra kerja

BIMATA.ID, Bengkulu – Sekitar 12.000 warga Bengkulu mendaftar dan lulus sebagai peserta program kartu pra kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat. Mereka pencari kerja ini mendaftar ikut program kartu pra kerja melalui internet.

 

“Ada sekitar 12.000 warga Bengkulu, yang mendaftar untuk ikut program kartu pra kerja melalui Disnakertrans daerah ini. Mereka yang lulus ikut program kartu kerja ini berasal dari berbagai lapisan masyarakat,” kata Kepala Disnakertrans Provinsi Bengkulu, Sudoto, di Bengkulu, Jumat (1/5/2020).

Warga Bengkulu yang mendaftar dan lulus sebagai peserta program kartu pra kerja berasal dari berbagai kalangan, seperti pelaku UKMK, karyawan perusahaan perkebunan yang di rumah kan, karyawan perkebunan dan pabrik CPO terkena PKH, dan para lulusan perguruan tinggi yang belum mendapat pekerjaan tetap.

Demikian pula tingkat pendidikan mereka yang mendaftar menjadi peserta program para kerja cukup bervariasi terendah SMA dan tertinggi sarjana setara satu (S1). Khusus peserta program kartu pra kerja yang lulus kalangan milenial yang menguasai teknologi digital.

“Jadi, peserta program kartu pra kerja di Bengkulu, cukup bervariasi latar belakangan. Demikian pula tingkat pendidikan dan usia. Mayoritas warga Bengkulu yang ikut program kartu pra kerja yang disiapkan pemerintah usia produktif antara 20-50 tahun,” ujarnya.

Bagi peserta lulus program kartu pra kerja akan mendapatkan uang pelatihan sebesar Rp 1 juta, uang saku Rp 600.000 per orang selama 4 bulan dan uang survei Rp 150.000 untuk tiga kali, sehingga total uang yang diterima peserta Rp 3.550.000.

Uang pelatihan sebesar Rp 1 juta per orang itu, diberikan pemerintah kepada peserta kartu pra kerja melalui rekening di BNI setempat. “Jadi, begitu mereka dinyatakan lulus sebagai peserta program kartu pra kerja, maka uang latihannya langsung dikirim ke rekening peserta bersangkutan di BNI setempat,” ujarnya.

Sedangkan jenis pelatihan yang akan diambil para peserta sesuai yang diinginkan masing-masing karena ada ratusan jenis pelatihan yang disediakan dalam program kartu kerja tersebut. Sedangkan biaya pelatihan mulai Rp 100.000 sampai Rp 750.000 per pelatihan.

Peserta bisa saja mengambil biaya pelatihan yang murah sehingga dia bisa mengambil banyak jenis pelatihan yang dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha mandiri setelah selesai mengikuti pelatihan melalui internet tersebut.

Sudoto menjelaskan, setelah peserta menyelesaikan latihannya hari kemudian uang Rp 600.000 per bulan tersebut, dicairkan pemerintah selama 4 bulan berturut-turut, termasuk uang survei dicairkan Rp 150.000 untuk tiga bulan.

Editor : Ozie

Sumber : Beritasatu

Exit mobile version