BeritaEkonomiPerkebunanPertanianRegionalUMKM

Program Peningkatan Usaha Ekonomi Produktif Dalam Perangi Covid-19

BIMATA.ID, JAKARTA- Taman Nasional Ujung Kulon secara geografis masuk wilayah administrasi Kecamatan Cimanggu dan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten.

Lahan yang dimanfaatkan masyarakat di Taman Nasional Ujung Kulon sebagian besar berupa sawah, ladang dan kebun. Masyarakat telah memanfaatkan lahan tersebut secara turun temurun, baik sebelum penetapan kawasan Gunung Honje sebagai bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon atau ketika kawasan tersebut berstatus hutan produksi yang dikelola oleh Perhutani.

Anggodo, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, mengatakan bahwa sebagai upaya mengembalikan fungsi kawasan, telah dikembangkan kemitraan konservasi. Saat ini ada 11 kelompok, mencakup 7 kelompok tani konservasi (KTK), 2 kelompok nelayan, dan 2 kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

“Mereka dirangkul melalui program peningkatan usaha ekonomi produktif,” katanya dalam keterangan pers yang dikutip Selasa (12/5/2020).

Masyarakat pun telah menghasilkan berbagai produk inovasi, mulai dari minuman, madu, minyak, hingga aneka pangan lainnya. Ada minuman bandrek jahe merah, madu Odeng Ujung Kulon, virgin coconut oil dan minyak kletik, kripik pisang, sale pisang, gula semut aren, hingga beras merah.

Produk unggulannya adalah bandrek jahe merah, virgin coconut oil alias VCO, dan madu. Ketiga produk tersebut diyakini memiliki khasiat meningkatkan daya tahan alias imunitas tubuh.

Bandrek jahe merah merupakan produk minuman sehat dari Kelompok Tani Konservasi Resort Cibadak. Produk minuman ini terbuat jahe merah dan gula aren.

VCO merupakan produk minyak kelapa buatan Kelompok Tani Konservasi Resort Rancapinang. VCO dihasilkan melalui fermentasi dingin tanpa bahan pengawet.

Adapun Madu Odeng merupakan produk madu odeng asli Ujung Kulon yang diproduksi oleh Koperasi Hanjuang. Madu ini diambil dari Pulau Panaitan sebagai salah satu kawasan konservasi Taman Nasional Ujung Kulon.

Masa pandemi Covid-19 pun cukup berdampak terhadap menurunnya usaha ekonomi masyarakat. Untuk membantu perekonian masyarakat di sekitar kawasan, Balai Tanam Nasional Ujung Kulon melakukan pembelian produk-produk hasil hutan bukan kayu (HHBK).

Hasil pembelian itu disalurkan kepada tenaga medis di Puskemas Labuan dan Carita, sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19. “Dua kecamatan ini merupakan pintu masuk menuju kawasan dari arah Pandeglang dan arah Cilegon.”

 

 

Sumber :ekonomi.bisnis.com

Editor :ZBP

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close