Jiwa & RagaKesehatan

Mengenali Gejala dan Penyebab Stress

BIMATA.ID, Health– Stress adalah sebuah tekanan psikologis dan fisik  yang bereaksi ketika menghadapi situasi yang dianggap berbahaya. Dengan kata lain, stress merupakan cara tubuh Anda menanggapi jenis tuntutan, ancaman, atau tekanan apa pun.

Ketika merasa terancam, sistem saraf Anda merespon dengan melepaskan aliran hormon stres, antara lain hormon adrenalin dan kortisol. Kedua hormon ini dapat memunculkan suatu reaksi pada tubuh Anda, antara lain jantung berdebar cepat, otot tubuh menegang, tekanan darah meningkat, dan bahkan napas jadi lebih cepat. Reaksi ini disebut “fight-or-flight” alias respon stress.

Bentuk yang paling parahnya, tekanan psikologis serta fisik ini bisa bikin tubuh Anda menerima kekuatan tambahan untuk membela diri. Misalnya mendorong Anda untuk menginjak rem guna menghindari kecelakaan. Secara tidak langsung, tekanan psikologis dan fisik ini dapat membuat Anda berupaya menyelamatkan diri Anda pada sesuatu yang mendesak dan berbahaya.

Namun, jika kondisi tekanan psikologis ini berlangsung cukup lama dan berlangsung terus-menerus, ini akan membahayakan kesehatan mental serta fisik Anda. Seperti berikut:

  • masalah kesehatan jiwa seperti depresi dan gangguan kecemasan
  • penyakit jantung
  • hipertensi
  • masalah pencernaan seperti IBS 

Seberapa umumkah kondisi ini terjadi?

Kondisi kesehatan ini sangatlah umum terjadi. Stress dapat menyerang pasien pada usia berapa pun. Hal ini dapat dikendalikan dengan mengurangi faktor risiko Anda. Diskusikanlah dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Gejala umum dari stress bisa berupa:

  • Menjadi mudah marah, frustrasi, dan murung
  • Merasa kewalahan, seperti akan kehilangan kendali atau harus mengambil kendali
  • Merasa kesulitan untuk bersantai dan menenangkan pikiran
  • Merasa rendah diri, kesepian, tidak berharga, dan dapat berujung depresi
  • Menghindari orang lain
  • Tidak berenergi
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Pegal linu, nyeri
  • Insomnia
  • Merasa khawatir secara terus-menerus
  • Ketidakmampuan untuk fokus
  • Penilaian yang buruk
  • Pesimis
  • Perubahan nafsu makan
  • Kebiasaan gugup

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter Anda.

Penyebab

Situasi dan tekanan psikologis yang memicu munculnya stress dikenal sebagai stressor. Ada beberapa penyebab, yaitu alasan eksternal, alasan internal, dan stress pasca-trauma.

Penyebab eksternal, antara lain:

  • Perubahan besar dalam hidup
  • Sekolah atau pekerjaan
  • Kesulitan dalam hubungan
  • Masalah keuangan
  • Terlalu sibuk
  • Anak-anak dan keluarga

Contoh penyebab internal:

  • Kesehatan Anda, terutama jika anda memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, atau artritis 
  • Masalah emosional seperti depresi, kesedihan, penyesalan atau rendah diri
  • Omongan diri atau pikiran yang negatif
  • Ekspektasi yang tidak realistis atau Anda perfeksionisme pemikiran yang kaku, kurang santai, atau kurang bercanda tawa dengan teman

 

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter jika mengalami salah satu dari tanda berikut ini:

  • Tekanan stress terjadi sudah lama
  • Memiliki masalah mental, seperti depresi, kecemasan, gangguan kepribadian
  • Disfungsi seksual
  • Masalah kulit seperti jerawat, psoriasis, eksim
  • Rambut rontok
  • Sakit perut
  • Mual, pusing
  • Diare atau sembelit

 

Faktor-faktor risiko

Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena stress, seperti berikut:

  • Mengalami peristiwa traumatis di masa lalu
  • Memiliki riwayat gangguan stres
  • Memiliki riwayat jenis-jenis masalah mental tertentu
  • Memiliki riwayat gejala disosiatif selama peristiwa traumatis

 

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana kondisi ini didiagnosis?

Dokter umumnya akan mendiagnosis gangguan stress dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai peristiwa traumatis dan gejala yang Anda alami. Penyebab lain seperti masalah kesehatan, penyalahgunaan obat, efek samping medis, dan gangguan psikologis lainnya akan tidak diperhitungkan.

Tes lab atau tes diagnostik lainnya mungkin diperlukan untuk sepenuhnya menyingkirkan penyebab fisik yang mendasari gejala Anda. Jika tes-tes itu dan hasil dari pemeriksaan dokter adalah normal, dokter Anda mungkin akan berkonsultasi dengan spesialis lainnya untuk mengevaluasi dan mengobati kondisi Anda lebih lanjut.

Apa saja pengobatan untuk kondisi ini?

Dokter mungkin akan menggunakan satu atau lebih metode berikut ini untuk mengobati kondisi Anda:

  • Evaluasi psikiatri untuk menentukan penyebab kondisi ini
  • Rawat inap jika Anda berisiko untuk bunuh diri atau melukai orang lain
  • Obat untuk meredakan gejala, seperti obat-obatan anti-kecemasan, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), dan antidepresan. 
  • Terapi perilaku kognitif
  • Terapi berbasis paparan
  • Hipnoterapi

Selain beberapa cara di atas, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut juga untuk mengatasi kondisi ini. seperti:

  1. Konsumsi makanan sehat

Banyak orang melampiaskan stress dengan cara makan sebanyak-banyaknya, sehingga kadang tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Mau sehat atau tidak, yang penting rasa tertekan di pikiran Anda akan mereda setelah makan.

Meskipun sedang stres, Anda perlu makan makanan yang sehat juga. Anda bisa mengonsumsi alpukat, berry, kacang mede, yogurt, atau jeruk sebagai pelampiasan  Anda.

Makanan-makanan sehat tersebut dapat membantu mencegah Anda merasakan kondisi pusing pikiran dan tertekan berkepanjangan. Selain itu juga, makanan makanan tersebut mengandung nutrisi baik yang telah terbukti mampu memberikan dorongan energi, menurunkan kadar hormon kortisol, dan meningkatkan kadar hormon serotonin (hormon bahagia).

  1. Perluas pertemanan

Rasa kesepian membuat Anda lebih sulit untuk mengelola tekanan psikologis. Orang dengan jaringan pertemanan yang luas tidak hanya memiliki harapan hidup yang lebih besar tetapi juga memiliki risiko yang lebih sedikit terhadap banyak jenis penyakit, dibandingkan dengan orang-orang yang tidak.

Sebagai salah satu cara menghilangkan stress, cobalah untuk memperluas pergaulan, curhat dengan teman, atau bahkan menghabiskan waktu bersama orang tersayang untuk bisa segera pulih dari kondisi yang menekan psikologis Anda.

  1. Bicaralah dengan terapis profesional

Konseling ke terapis psikologis juga dapat menjadi salah satu usaha atau cara Anda menghilangkan stress. Curhat ke psikolog juga dapat membantu Anda mencari cara menghilangkan masalah tekanan psikologis yang sedang mendera.

Dengan begitu terapis akan mendengarkan keluhan Anda, membantu Anda mengenali jenis pikiran, dan keyakinan apa yang menyebabkan Anda menjadi terlalu tertekan secara psikologis. Terapi juga dapat membantu Anda menyarankan cara-cara untuk membantu Anda berubah. Namun, ini semua tentu harus didukung dengan kemauan Anda untuk berubah, sebab keberhasilan terapis juga perlu didukung oleh niat Anda.

  1. Belajarlah untuk bersantai

Relaksasi diyakini dapat menjadi salah satu cara menghilangkan stress. Teknik relaksasi dapat memicu respon relaksasi, yaitu keadaan fisiologis yang ditandai dengan perasaan hangat dan pikiran tenang. Ini adalah kebalikan dari respon “fight or flight”.

Teknik relaksasi juga dapat mengurangi kecemasan dan kekhawatiran. Cara ini sekaligus dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk mengatasi kondisi tertekan secara psikologis maupun fisik.

Dengan relaksasi, aliran darah ke otak meningkat dan gelombang otak bergeser dari waspada, yang menampilkan ritme beta menjadi ritme alfa yang bersifat relaks. Teknik relaksasi yang umum meliputi pernapasan dalam perut, meditasi, mendengarkan musik yang menenangkan, dan aktivitas seperti yoga dan tai chi.

  1. Istirahat yang cukup

Tidur dan istirahat cukup bisa menjadi salah satu cara menghilangkan stress. Sebetulnya, ini adalah pencegahan agar tubuh dan pikiran tidak gampang merasa tertekan. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa kurang tidur bisa mengacaukan mood serta kinerja otak. Jika mengalami tekanan psikologis dan Anda kurang tidur, tubuh akan semakin kewalahan untuk mempertahankan diri terhadap serangan penyakit. Maka, usahakan untuk tetap tidur yang cukup setiap malam.

Pengobatan di Rumah

Perubahan gaya hidup dan pengobatan di rumah berikut dapat membantu Anda mengatasi kondisi ini :

  • Olahraga membantu melepaskan penumpukan tekanan dan meningkatkan kebugaran. Olahraga dianjurkan untuk dilakukan setidaknya tiga kali per minggu untuk mendapatkan manfaat optimal. Jika Anda tidak terbiasa berolahraga, diskusikanlah dengan dokter sebelum memulai program latihan.
  • Diet sehat dapat memainkan peran penting dalam meredakan stress. Makanlah diet seimbang dan hindarilah makanan yang dapat meningkatkan tekanan, misalnya kopi, teh, dan makanan tinggi gula.
  • Relaksasi cara efektif untuk membantu mengurangi tekanan otot yang berkaitan dengan stress. Ada banyak teknik relaksasi, layaknya yoga, meditasi, dan pijat.
  • Ambilah kelas manajemen stress untuk mendapatkan strategi mengatasi kehidupan dan stress dengan lebih efektif.
  • Tidurlah yang cukup. Tubuh Anda  kemungkinan dapat pulih dari kondisi ini sehari setelah Anda tidur.
  • Dapatkanlah dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas Anda. Memiliki dukungan dalam hidup dapat membuat Anda tetap sehat.

 

Sumber: https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/stress/

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close