BIMATA.ID, Jakarta – Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad memberikan apresiasi kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) yang menolak desakan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dalam mencetak uang sebesar Rp 600 triliun guna pemulihan ekonomi pasca pandemi virus corona (Covid-19).
Kamrussamad menuturkan, saat ini BI sudah menjalankan skenario operasi moneter dan menjaga stabilitas inflasi dengan baik.
“Kita bisa lihat potret pengendalian stabilitas nilai tukar rupiah relatif terkendali,” tuturnya, dikutip dari pojoksatu[dot]id, Jumat (8/5/2020).
Anggota Komisi XI DPR RI ini menjelaskan, langkah Gubernur BI dengan sikap prudensial dalam menjaga tata kelola keuangan dengan baik, transparan, dan akuntabilitas sudah tepat dengan memprioritaskan dukungan pembiayaan umum APBN di atas rata-rata.
“Dengan pembelian SBN di pasar perdana berdasarkan praktik umum dan melalui mekanisme pasar secara wajar. Dengan fokus penggunaan alokasi untuk pembiayaan kesehatan dan jaring pengaman sosial,” urainya.
Pejuang politik Partai Gerindra ini juga mempertanyakan alasan Banggar DPR RI mendesak BI untuk mencetak uang baru.
“Sejumlah pihak yang mendesak BI mencetak uang dengan argumentasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) patut dipertanyakan, karena konsep PEN belum pernah dipaparkan Pemerintah ke DPR,” ucapnya.
“Sehingga kita perlu mendapatkan gambaran asumsi makro, berapa besar kerusakan ekonomi akibat Covid-19 yang harus dipulihkan kembali dan berapa lama serta bagaimana mekanismenya serta bentuk programnya seperti apa saja,” tutupnya.
[MBN]